31-5-2013
RoQu. Hei, aku suka banget sama kata itu. Singkatan dari 2
kata, Robbatul Qulub--Ikatan Hati-Hati.
Bukan hanya bermakna sebuah kelompok, namun juga sebuah
jama’ah. Bukan hanya antara 2 hati, namun himpunan dari banyaknya hati setiap
muslim di dunia ini.
Pintaku hanya satu, “Rabbi… tolong ikatkan hati-hati kami,
agar slalu berhimpun dalam naungan cinta-Mu..”
Ya, ketika aku mendengar kisahnya malam itu, hatiku
teriris-iris. Obrolan 2 jam yang membuatku menahan tangis dalam diam. Inikah
rasa yang disebut kehilangan? Sakit rasanya.
Kalau diingat satu tahun yang lalu, ada yang sms gini,
“alhamdulillah..selamat kembali di perantauan yang indah, semoga bisa lebih
pulih lagi.. insyaAllah hari ini kita liqo..”
Semoga sms itu bukan hanya kenangan yang bisa dikenang. Aku
hanya berpikir, siapa nanti yang akan sms seindah itu padaku nanti saat
waktunya kembali ke rumah keduaku..
Ahh..smsku terakhir yang tak dibalas sudah memberikan
jawaban atas sesuatu yang agak kuragukan itu. Entah, aku hanya berharap apa
yang dikatakan hanya isu yang beredar dengan cepatnya.
Rabbi..inikah jawaban atas pertanyaan keresahanku minggu
itu?
Aku yang belum diijinkan pergi, namun tekadku benar-benar
ingin pergi kesana. Pergi ke tempat yang disana berkumpul dengan banyak saudara
dalam satu waktu. Banyak banget yang nggak ngizinin, banyak banget yang sampe
marah-marah padaku karena kebandelan satu ini. “udah kamu ga usah datang aja.”
Tapi yang kejadian sebaliknya, aku yang biasanya ‘agak nurut’, tapi saat itu
benar-benar nekat pergi. Yang ada dalam doa hanya, “Ya Allah, lindungi hamba-Mu
yang lemah ini.”
Aku saat itu benar-benar ngrasa ada yang akan pergi jauh.
Entah pergi untuk selamanya, atau hanya sementara. Entah itu aku yang akan
pergi, atau orang di sekitarku yang pergi. Tapi yang jelas aku ngrasa akan
ditinggal pergi. Dan niatku saat itu hanya satu, bertemu mengucap maaf
pada saudara-saudaraku. Aku tak ingin kehilangan momen ini. Dan yang jelas, aku
takut tak ada kesempatan lagi ramadhan nanti.
Tapi saat itu aku tak menyadari bahwa seseorang yang
benar-benar aku cari tak ada disana. Seseorang yang Allah berikan tanda padaku
tak muncul dihadapanku. Saat itu aku belum menyadarinya. Hingga malam itu tiba,
cerita mengalir begitu cepat tanpa aku menyadari akan kepergiannya.
Rabbi… aku ingin menangis, tapi sesak dada ini mendengar
cerita itu. Aku ingin berlari ke rumah keduaku saat itu juga, tapi tak bisa.
Ya, inilah kehidupan. Aku tahu bahwa hal ini akan terjadi.
Tak ada yang tak mungkn, semua menjadi mungkin.
Ada yang datang, ada yang pergi.. Itu Sunnatullah..
Tapi yang jelas kereta ini akan terus berjalan. Ada yang
naik, ada yang turun. Dan aku berharap suatu saat nanti dia akan naik kembali
ke dalam kereta yang aku tumpangi. Atau gerbong kami akan menjadi satu pada
saatnya nanti. :)
Walaupun aku habiskan malam-malam panjang untuk menangis,
tapi yang jelas aku ingin tersenyum saat bertemu dengannya. Silaturahim ini tak
boleh putus ya sahabatku.. Aku cinta & sayang bangeet kamu karena Allah
Ta’ala. Mungkin saat ini ada yang ‘berbeda’ dari kita, tapi tak lantas
memisahkan hati-hati kita, InsyaAllah.
Aku slalu memohon agar Allah senantiasa menjaga kita dalam
peluk ridho-Nya. :)
Kata-kata ini slalu mengingatkanku padamu, kawan..“ayo kita
berjuang bersama, berjama’ah. Kalo butuh bantuan atau ada sesuatu yang harus
dikerjain, bilang aja.InsyaAllah dibantu semaksimal yang kubisa.”
Kusenandungkan do'a Robithoh untukmu...
"dan
Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan
hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana." (Al-Anfal
: 63)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar