Bagaimana cara syetan dalam mengajak manusia kepada
kelompoknya? Bagaimana strategi-strategi mereka? Mari simak artikel berikut
ini.
***
Syetan sangat cerdik dalam mengajak manusia ke dalam kelompoknya.
Banyak cara, faktor, bahkan tanpa manusia itu sadar bahwa ia telah terbawa
kepada jalan yang dibuat syetan.
Salah satu yang termasuk golongan syetan adalah kefuturan. Futur adalah perkataan dari bahasa Arab asalnya ia bermakna terputus, berhenti,
malas dan lambat, setelah sebelumnya konsisten dan rajin. Dalam konteks
amal dakwah, ia adalah satu penyakit yang menimpa aktivis dakwah dalam
bentuk rasa malas, menunda-nunda, berlambat-lambat dan yang paling buruk
ialah berhenti dari melakukan amal dakwah. Sedangkan sebelumnya ia adalah
seorang yang aktif dan beriltizam.
Fenomena
ini adalah satu perkara yang biasa berlaku dan dihadapi oleh ramai mereka
yang bertangungjawab dalam mentarbiyah para aktivis dakwah. Hakikat ini
adalah kerana futur merupakan sifat semula jadi manusia. Rasulullah s.a.w
bersabda dalam sebuah hadits yang bermaksud,
“Sesungguhnya
bagi setiap amalan adalah masa-masa rajin dan tiap-tiap masa rajin ada
futur. Namun barangsiapa yang futurnya menjurus kepada sunnahku, maka
sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk. Barangsiapa pula yang futurnya
menjurus kepada selain sunnahku, maka ia telah tersesat.” (Riwayat
Al-Bazzar)
Berikut gambaran fenomena futur :
- Memiliki kecenderungan terhadap sesuatu yang bukan utama. Misalnya adalah orang yang menjaga kesucian dirinya, tetapi ia tidak bisa terhindar dari ghibah.
- Memfokuskan perhatian dalam forum perdebatan (tidak mencarikebenaran, tetapi mencari pembenaran). Hadits Rasulullah : ‘Berkatalah yang baik/diam’
- Senantiasa ada keraguan dalam dirinya/tidak tegas atas keputusannya.
- Senantiasa merasakan kekerasan & kelemahan hati. Misalnya, orang yang sering meringankan sesuatu.
- Senantiasa segan melakukan perbatan baik, bahkan menunggu-nunggu.
2 faktor futur:
- Faktor Eksternal
·
Godaan tribulasi / penyiksaan fisik
->
Ex: meninggalkan agama/aqidah karena siksaan
fisik
·
Godaan keluarga
->
Q.S. At-Taubah (9) :24
24. Katakanlah: "jika bapa-bapa,
anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
fasik.
·
Godaan Lingkungan (Bi’ah)
->
Lingkungan sangat penting dalam pembentukan
karakter / kepribadian seseorang
·
Godaan gerakan destruktif
->
Tidak sesuai dengan koridornya
·
Godaan secara figuritas
->
Idola di luar tatanan islam
- Faktor Internal
·
Tidak Indibath (disiplin)
->
Q.S An-Nur (24) : 62
62. Sesungguhnya yang sebenar-benar orang
mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila
mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan
pertemuan, mereka tidak meninggalkan
(Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang
meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu
keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan
mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
->izin itu termasuk bagian dari iman
·
Cinta Dunia
->
berlebihan dalam beragama. Ada azimah &
rukhsoh
·
Menganggap ringan komitmen pada hukum-hukum
syari’at
->
menganggap hal kecil padahal perkara besar
·
Senang dipuji
->
menghapus pahala, merusak ‘amal, mencelakai
pelakunya
·
Cemburu
·
Terpancing menggunakan kekuatan fisik
Berikut ada sedikit
kisah tentang perang saat membuka negeri Persia.
Kemenangan pasukan Islam yang sedikit jumlahnya itu,
diyakini berhubungan dengan surat yang dikirimkan Khalifah Umar r.a kepada
Sa'ad bin Abi Waqqas yang dipercaya memimpin pasukan Islam. Khalifah Umar ibn
Khattab ra saat itu telah menuliskan satu perintah kepada panglima perangnya
Sa'ad bin Abi Waqqash pada saat hendak membuka negeri Persia. Isi surat itu
sebagai berikut:
"Amma ba'd. Maka aku perintahkan kepadamu dan
orang-orang yang besertamu untuk selalu takwa kepada Allah dalam setiap
keadaan. Karena, sesungguhnya takwa
kepada Allah adalah sebaik-baik persiapan dalam menghadapi musuh dan paling
hebatnya strategi dalam pertempuran."
"Aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang
bersamamu agar kalian menjadi orang yang lebih kuat dalam memelihara diri dari
berbuat kemaksiatan dari musuh-musuh kalian. Karena, sesungguhnya dosa pasukan lebih ditakutkan atas mereka daripada
musuh-musuh mereka dan sesungguhnya kaum muslimin meraih kemenangan tidak
lain adalah karena kedurhakaan musuh-musuh mereka terhadap Allah. Kalaulah
bukan karena kedurhakaan musuh-musuh itu, tidaklah kaum Muslimin memiliki
kekuatan karena jumlah kita tidaklah seperti jumlah mereka (jumlah mereka lebih
besar) dan kekuatan pasukan kita tidaklah seperti kekuatan pasukan mereka.
Karenanya, jika kita seimbang dengan musuh dalam kedurhakaan dan maksiat kepada
Allah, maka mereka memiliki kelebihan di atas kita dalam kekuatannya, dan bila
kita tidak menang menghadapi mereka dengan "keutamaan" kita, maka
tidak mungkin kita akan mengalahkan mereka dengan kekuatan kita."
"Ketahuilah bahwa kalian memiliki pengawas-pengawas
(para malaikat) dari Allah. Mereka mengetahui setiap gerak-gerik kalian
karenanya malulah kalian terhadap mereka. Janganlah
kalian mengatakan, "Sesungguhnya musuh kita lebih buruk dari kita sehingga
tidak mungkin mereka menang atas kita meskipun kita berbuat keburukan."
Karena, berapa banyak kaum-kaum yang dikalahkan oleh orang-orang yang lebih
buruk dari mereka. Sebagaimana orang-orang kafir Majusi telah mengalahkan Bani
Israil setelah mereka melakukan perbuatan maksiat. Mintalah pertolongan kepada Allah bagi diri kalian sebagaimana kalian
meminta kemenangan dari musuh-musuh kalian. Dan aku pun meminta hal itu kepada
Allah bagi kami dan bagi kalian".
***
Di atas adalah termasuk gambaran fenomena futur dan faktor
dari hizbusyaithon,lalu, bagaimana dengan hizbullah? Berikut satu ayat singkat
yang akan menjawab sedikit penasaran tentang hizbullah. Esok akan dibahas
tentang apa itu hizbullah… ^^
Q.S. Al-Mujadilah (58)
: 22
22. Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari
akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan[1462]
yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap
mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah
golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.
[1462]. Yang dimaksud
dengan pertolongan ialah kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap
musuh dan lain lain.
Liqo’ 12-12-12 @maskam