15 Desember 2016

Taujih Qur'ani 3

Tausiyah Tarbawiyyah
0003/UAA/BK DKI
============
Menjadi Pembaca Al Qur'an yg Produktif
---------------------
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” 
(HR. Muslim)


Hadist diatas memiliki 3 pesan penting, yakni :
1. Pentingnya membiasakan membaca Al Qur'an dalam keseharian kita.
2. Pentingnya kita memperhatikan keadaan hati kita, agar keyakinan kita terhadap Hari Akhirat semakin kuat, saat kita berinteraksi dengan Al Qur'an.
3. Pentingnya diri menjadi Sahabat Al Qur'an.
Penjelasan :
------------
_Point Pertama_:
Pentingnya membiasakan diri membaca Al Qur'an dalam keseharian kita.
Kata "membaca" di dalam Al Qur'an, diungkapkan dengan 3 istilah, yakni :
1. Qiro'ah.
2. Tilawah dan
3. Tartil.
Apa perbedaan masing-masing istilah tersebut dan apa pula pesan khusus di balik istilah-istilah itu ?

QIRO'AH
-----------
Qiro'ah secara bahasa memiliki makna : merangkum dan mengumpulkan.
Jadi Qiro'ah Al Qur'an adalah aktivitas membaca Al Qur'an yang harus dapat menghasilkan rangkuman teks dan pemahaman atas ayat Al Qur'an yang sedang dibacanya. Dan didalam aktivitas membaca tersebut terjadi suatu proses yang kita sebut dengan menghafal Qur'an.
Pada zaman kehidupan para Salaf, seseorang yang telah menguasai Al Qur'an, maka disebut si fulan Qoro'al Qur'an. Jarang disebut sebagai hafidzah Al Qur'an.

TILAWAH
------------
Secara etimologi Tilawah artinya "mengikuti".
Jadi Tilawah Al Qur'an adalah membaca Al Qur'an yang harus menghasilkan kesiapan dan kesigapan dalam mengikuti dan melaksanakan seluruh petunjuk yang ada di dalam Al Qur'an.

TARTIL
---------
Secara bahasa Tartil artinya adalah indah dan teratur. Jadi seseorang dikatakan telah membaca Al Qur'an dengan Tartil, jika ia telah membaca Al Qur'an dengan hukum-hukum Tajwid yang sudah dibakukan oleh Para Ulama.
Jadi, agar bacaan Al Qur'an kita merangkum semua makna sebagaimana penjelasan di atas, maka harus menghasilkan hafalan, menumbuhkan semangat pengamalan dan memenuhi kesesuaian atas hukum tajwidnya.
....Bersambung
______________
📝 oleh :
Ustadz Abdul Aziz Abdur Ra'uf,
حفظه الله تعالى

Tidak ada komentar: