Terkadang, seseorang
memang berada di titik terendahnya sebagai seorang hamba. Merasa berat untuk
melakukan kebaikan walaupun itu hal yang sepele. Padahal biasanya dia bisa melakukan
banyak hal, kebaikan-kebaikan yang lebih berat daripada itu. Setiap jam di
setiap harinya dia punya berbagai agenda berurutan yang itu sangat meningkatkan
produktivitasnya sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang. Namun ketika rasa
malas atau futur itu datang menghampirinya, walau hanya satu sentilan saja, dia
bisa limbung. Dengan catatan, imunitas imannya sedang menurun.
Dan setiap orang pasti
pernah mengalaminya. Hanya saja mungkin berbeda cara menyikapinya. Ada yang
segera bangkit dari rasa lelah, capek, dan futurnya. Ada yang butuh waktu untuk
me-muhasabah diri dan jiwanya sebelum kembali ke berbagai aktivitas yang
menunggu. Dan ada yang lebih memilih untuk menyerah dan berdiam diri saja,
memelihara rasa malas dan menurunnya produktivitasnya.
Semua punya
konsekuensi masing-masing. Untuk segera bangkit, butuh pengorbanan yang lebih,
butuh azzam yang kuat, dan keyakinan penuh akan pertolongan-Nya. Ketika memilih
untuk menyerah, dia punya konsekuensi yang sama-sama berat, meninggalkan mata
rantai kebaikan yang telah dirangkai sedemikian rupa dengan percuma. Padahal untuk
membangunnya membutuhkan waktu yang cukup lama agar kebaikan-kebaikan itu
menjadi kebiasaan hidupnya.
Setiap kita bisa
memilih. Maju atau mundur. Bertahan atau menyerah. Memelihara kebaikan atau
meninggalkannya.
Dan setiap pilihan
punya nilainya masing-masing di hadapan Allah bahkan orang-orang di sekitar
kita.
***
Ini hanya sedikit catatan,
yang semoga menjadi pemacu tersendiri bagi penulis agar tetap semangat
menyebarkan kebaikan dalam berbagai sisi. Terutama dalam blog ini. Hehe. Ada rasa
sedih karena telah meninggalkannya berbulan-bulan tanpa tulisan sama sekali.
Banyak yang terlintas.
Namun jika tidak dituliskan, apakah akan menjadi inspirasi kebaikan bagi yang
lain? Yah, walaupun tulisan-tulisan dalam blog ini (mayoritas) hanya sekadar
lintasan pikiran penulis. Dalam mimpi penulis, semoga ada tulisan, walaupun
satu dari sekian banyaknya, dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi yang
membaca. Memberikan pengetahuan yang lebih. Dan menjadikan seseorang menjadi
lebih baik daripada sebelumnya.
Semoga bisa saling
berbagi pengalaman, kisah, dan opini. Menautkan hati lebih dalam untuk menjadi
sahabat surga, yang bisa saling menasehati dalam kebaikan, amar ma’ruf nahi
munkar.
Dan yang terpenting,
semoga bisa lebih istiqomah lagi setelah ini untuk menulis. :)