29 November 2012

Satu Rindu

Hujan…Kau ingatkan aku tentang satu rindu…
-Opick-

Satu bait lagu yang aku dengarkan saat ini. Dengan iringan hujan deras yang mengguyur kota Semarang sore ini. Dengan hembusan angin yang aku rasakan di depan wismaku tercinta. Rintik hujan yang membawa banyak cerita, baik itu senyum, tawa, tangis, duka, marah, kesel, bahkan ah, smua berkumpul jadi satu saat ini.

Terbayang satu wajah penuh cinta penuh kasih…
Terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan…


Allah… Engkau yang tahu kondisi fisik saat ini… Engkau yang tahu kondisi jiwa saat ini. Jangan pisahkan aku dengan mereka yang menjadi ladang cintaku pada-Mu, jangan jauhkan aku dari mereka hanya karena masalah sepele. Jangan Engkau renggangkan tali silaturahim diantara kami saat ini dan nanti. Jangan Engkau buat jalan putusnya tali ukhuwah yang telah melekat di hati para hamba-Mu yang hanya meletakkan cintanya hanya pada-Mu.

Kuatkan jama’ah ini dalam satu lingkaran cinta-Mu slalu. Jangan sampai terpecah belah. Aku hanya dapat memohon untuk saat ini. Dengan kondisi yang ada sekarang, sebenarnya aku bingung, apakah ini hanya sebatas fisik saja yang lemah, ataukah kondisi iman juga lemah?

Mereka bilang semua yang terjadi karena kondisi iman kita, “Lihatlah kondisi imanmu saat ini, apakah masih kuat tertanam dalam dirimu asma Allah? Ataukah ada sesuatu lain yang melekat disana? Pantau ia, mungkin semua kesalahan ini berawal dari imanmu…”

Harus kuceritakan disini?

Mungkin tidak untuk sekarang.

Aku rindu satu rindu itu… Rindu yang biasanya terjawab dengan makna ukhuwah itu disini. Tapi, aku merasa ada kerenggangan disana. Sehingga satu rindu itu tak bisa terobati untuk sekarang. Fisik itu lemah, tapi apakah jiwa itu juga sedang lemah sekarang?

Aku harap tidak.

13 November 2012

Nampak Kuat, Sebenarnya Lemah

Islamedia – Langit diatas tiba tiba saja mendung. Dunia seolah berhenti sementara. Saat lelaki yang bernama Tegar itu ternyata tak setegar namanya. Kepribadiannya nampak sempurna, bacaan tilawahnya indah, menjaga pandangan serta aktif dalam aktivitas dakwah. Itulah cerita masa lalunya. Kini Tegar tak pernah muncul lagi dalam kafilah dakwah, sekalinya terlihat ia langsung pergi menghindar. Apa yang sebenarnya terjadi??


Dibalik kesempurnaan yang nampak dari dzahirnya, ada penyakit bathin yang pandai disembunyikannya. Penyakita inilah yang tak pernah nampak darinya. Dibalik keshalihannya, ada kemunafikan yang terpendam.

Tegar menjadi orang yang sholih saat berjamaah namun menjadi manusia lalai saat seorang diri. Dibalik sikapnya yang selalu menundukan pandangan, ternyata ada seorang wanita yang bernama kekasih dihatinya. Tegar tengah memadu kasih dengan seorang wanita yang jelas itu adalah sebuah bentuk kelemahan iman dalam hatinya, karena tak mampu menahan gejolak hasrat dalam hati, sedangkan Tegar tahu, bahwa pacaran dalam Islam adalah terlarang bagi muslim yang taat.

Sejak gerak tersembunyinya terbogkar, Tegar kian menjauh dan menghilang. Tegar yang semula nampak kuat ternyata lemah sebenarnya. Nampak seolah ahli ibadah, nyatanya hanyalah ahli maksiat yang pandai mengumpat.

Kasus yang lain tak kalah memprihatinkan. Seorang ustadz begitu indah menyamapaikan ceramah di khalayak umum, tiap kata yang mengalir dari mulutnya seolah membius perhatian seluruh jamaáh. Ustadz itu begitu pandai memberi tausiyah, begitu lancar dan fasih menyampaikan dakwahnya. Tapi sayang, setelah meninggalkan mimbar, ustadz itu telah lupa dengan apa yang ia sampaikan sendiri kepada jamaáhnya. Ia pandai menyampaiakan namun tak pandai mengamalkan. Orang yang dipanggil ustadz itu menyampaikan kewajiban menutup aurat bagi muslim yang sudah baligh dengan begitu indah dan mengena, esoknya ia bersantai dihalaman rumahnya hanya dengan menggunakan celana pendek yang tak menutupi batas auratnya yakni lutut. Ustadz itu tak sehebat dipanggung umum, ia teramat rapuh dengan dirinya sendiri.

Ustadz-ustadz yang lain tak kalah hebatnya memeberi tausiyah, termasuk para pejuang dakwah ini. Lantang menasihati saudaranya yang tengah melemah semangatnya atau tengah rusak ruhiyahnya, ia sendiri sebenarnya rapuh hanya saja tersembunyi rapih kerapuhannya. Kenyataannya ia sendiri lebih banyak menonton televisi ketimbang tilawah atau saling mengulang hafalan dirumah. Ia nampak kuat dimata saudaranya, namun sebenarnya ia sadar akan kerapuhan dirinya. ia sadar bahwa ruhinyah tengah ringkih, bahwa hubungannya sedang tak baik dengan Rabb nya. akhirnya iapun menjadi aktivis yang bermalas-malasan dalam dakwah.

Sederetan kasus lain pun tak kalah heboh dari dua kasus diatas, ada manusia yang nampak hebat namun sebenarnya ia lemah dari segala sisi. Ada pula manusia nampak tahu segalanya namun sebenarnya ia hanyalah manusia yang sok tahu. Semuanya terlihat kuat namun sebenarnya rapuh.

Ini adalah penyakit yang harus segera diobati. Mendiamkannya akan menjalar merusak seluruh organ tubuh yang akan membuatnya lumpuh. Tak jujur pada diri sendiri hanyalah menyisakan penderitaan bathin yang tak akan hilang selamanya kecuali jika bangkit menyadari kekeliruan diri. kejujuran yang bijaksana adalah, saat sadar dirinya tak sekuat apa yang dilihat orang, ia bangkit untuk memperbaikinya. kembali menjadi insan pemburu cinta-Nya yang tak pernah punah. memaksa diri untuk segera kembali ke jalan-Nya dan melawan kemalasan yang tengah memeranginya. itulah kejujuran yang bijaksana.

Siapa saja bisa membohongi siapapun, siapa saja bisa nampak terlihat hebat dan kuat di mata manusia. Namun Allah, Tuhan yang tak pernah tidur sangat tahu siapa manusia yang nampak kuat itu. Kebususkan apa yang tersembunyi di hatinya. Prilaku apa yang ia perbuat kala ia sendiri. DIA tahu semuanya tentang hamba-Nya.

Bagi seorang aktivis dakwah, nampak kuat lahir dan bathin adalah sebuah keharusan. Tak ada kata yang disampaikan kepada orang lain kecuali telah melaksanakannya. Tak ada perbedaan kualitas ibadah baik dalam keadaan sendiri maupun berjamaáh.

Ikhwan yang benar selalu menempatkan Allah di hatinya. Manakala syetan mengganggunya untuk bermaksiat, ia tersadar ada Allah yang selalu mengawasinya. wallahuálam [ar]

*copas dari http://www.islamedia.web.id/2012/11/nampak-kuat-sebenarnya-lemah.html
persis seperti keadaan kader-kader sekarang ini. Semoga perlahan-lahan akan kuat kembali. :)

06 November 2012

40 Kewajiban Seorang Mujahid (8-14)

Lanjutan dari Kewajiban Seorang Mujahid #part1…

8. Kewajiban Kedelapan
Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau menepati janji; janganlah mengingkarinya, bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi.”

9. Kewajiban Kesembilan
Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan dapat menguasainya dalam keadaan marah sekalipun.”

10. Kewajiban Kesepuluh
Ustad Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius. Namun janganlah keseriusan itu menghalangimu dari canda yang benar, senyum dan tawa.”

11. Kewajiban Kesebelas
Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang sensitif, dan peka oleh kebaikan dan keburukan, yakni munculnya rasa bahagia untuk yang pertama dan rasa tersiksa untuk yang kedua. Hendaklah engkau juga bersikap rendah hati dengan tanpa menghinakan diri, tidak bersikap taqlid, dan tidak terlalu berlunak hati. Hendaklah engkau juga menuntut ? dari orang lain ? yang lebih rendah dari martabatmu untuk mendapatkan martabatmu yang sesungguhnya.

12. Kewajiban Kedua belas
Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada setiap situasi. Janganlah kemarahan melalaikanmu dari perbuatan kebaikan, janganlah mata keridhaan engkau pejamkan dari perilaku buruk, janganlah permusuhan membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik, dan hendaklah engkau berkata benar meskipun itu merugikanmu atau merugikan orang yang paling dekat denganmu.

13. Kewajiban ketiga belas
Hendaklah engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktivitas sosial. Hendaklah engkau merasa bahagia jika dapat mempersembahkan bakti untuk orang lain, gemar membesuk orang sakit, membantu orang yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah, meringankan beban orang yang tertimpa musibah meskipun hanya dengan kata-kata yang baik. Hendaklah engkau juga senantiasa bersegera untuk berbuat kebaikan.

14. Kewajiban keempat belas
Hendaklah engkau berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada manusia maupun binatang, berperilaku baik dalam berhubungan dengan semua orang, menjaga etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar, memberi tempat kepada orang lain dalam majelis, tidak memata-matai, tidak menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar rumah, dan lain-lain.

.061112.2200.

40 Kewajiban Seorang Mujahid (1-7)

Hasan Al-Banna berkata, “Imanmu kepada bai’at ini mengharuskanmu menunaikan kewajiban-kewajiban berikut, sehingga engkau menjadi ‘batu bata’ yang kuat bagi bangunan.”

• Wajib dalam hal ini berarti segala bentuk komitmen dakwah yang dituntut oleh gerakan islam masa kini.
• Kewajiban ini telah mencakup semua sisi kepribadian seorang akh mujahid
• Kewajiban-kewajiban yang berjumlah empat puluh ini adalah muatan operasional bai’at terhadap sepuluh rukun bai’at ini

1. Kewajiban Pertama
Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari kitabullah tidak kurang dari satu juz. Usahakan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari.”
• Mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu bulan atau seminggu, karena dalam diri seorang mujahid ada hak-hak lain yang harus ditunaikan , sekaligus akan mendapat pahala penghayatannya
• Al-Qur’an mengandung santapan dan pengobatan hati manusia
• Jika tidak memiliki waktu cukup untuk membaca Al-Qur’an, maka usahakan menentukan waktu beberapa hari dalam sebulan untuk melakukannya

2. Kewajiban Kedua
Hasan Al-Banna berkata, “Hendaknya engkau membaca Al-Qur’an dengan baik, memperhatikannya dengan seksama, dan merenungkan artinya.”
• Memperbaiki bacaan Al-Qur’an dengan mempelajari ilmu tajwid
• Menghayati makna Al-Qur’an
• Mendengarkan bacaannya dengan khusyuk dan memperhatikannya dengan serius

3. Kewajiban Ketiga
Ustadz Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau mengkaji Sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf sesuai dengan waktu yang tersedia. Buku yang dirasai mencukupi kebutuhan ini minimal adalah buku Hummatul Islam. Hendaklah engkau juga banyak membaca hadist Rasulullah saw, minimal hafal empat puluh hadist; ditekankan untuk menghafal Al-Arba’in An-Nawawiyah. Hendaklah engkau juga mengkaji risalah tentang pokok-pokok akidah dan cabang-cabang fiqih.”
• Membaca sirah nabi untuk menuju kedudukan sebagai teladan yang utama
• Melakukan kajian terhadap ilmu dasar aqidah melalui buku-buku ahlus sunah wal jamaah
• Pendalaman berbagai ilmu termasuk mempelajari satu kitab tentang fiqih dalam madzhab seorang imam Ringkasan – Membina Angkatan Mujahid 6

4. Kewajiban Keempat
Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu. Di samping itu perhatikanlah faktor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh, serta hindarilah faktor-faktor penyebab lemahnya kesehatan.”
• Melakukan general check up dan berobat bila terkena penyakit
• Mengontrol secara ketat makanan dan minuman yang dikonsumsi dan olahraga harian
• Memperhatikan hal-hal yang dapat melemahkan dan mengganggu kesehatan tubuh
• Memelihara tubuh agar dapat digunakan untuk kebaikan

5. Kewajiban Kelima
Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau menjauhi sikap berlebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh, dan minuman perangsang semisalnya. Janganlah engkau meminumnya kecuali dalam keadaan darurat dan hendaklah engkau menghindarkan diri sama sekali dari rokok.”

6. Kewajiban Keenam
Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau perhatikan urusan kebersihan dalam segal hal menyangkut tempat tinggal, pakaian, makanan, badan, dan tempat kerja, karena agama ini dibangun atas dasar kebersihan.”

7. Kewajiban Ketujuh
Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.”
• Menjadi orang yang jujur
• Perkecualian untuk jujur yang membawa mudharat

tunggu update selanjutnya! :)
.231012.2200.

Ajal Rahasia Allah

Malam itu aku terdiam membaca berita yang beredar di media sosial itu. Sebuah kecelakaan bus di Baturaden, Purwokerto. Lama diri ini terdiam membisu dalam ucapan istighfar, merangkai-rangkai kata-kata yang bermunculan di pikiran. Ya Allah,,, ternyata kematian itu dekat, bagaimana nasibku nanti saat nyawa ini malaikat-Mu cabut dari raga titipan-Mu ini? Apakah aku akan Engkau ambil dalam keadaan shalat, menimba ilmu, sedang melakukan kesalahan kepada orang lain, atau dalam kemaksiatan? Astaghfirullah… aku tak bisa membayangkan itu semua, pernah merasakan pun belum.

“Semoga Allah menghitungnya sebagai mati syahid krn keberangktn mereka dlm rangka tholabul ‘ilmi
2 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Baturaden.
Kedua korban adalah Novitia Lutfiatul Khoriyah (19), dan Esti Ilma Zakiya (18).
Mohon do’anya jg bagi korban lain yg sdng d rawat”


Aku bingung sebenarnya saat membaca berita itu. Pertama kali aku baca di facebook, baru beberapa orang yang update, maka ya hanya aku rasa sebagai kecelakaan biasa. Tapi entah kenapa, ada getaran yang kuat yang merasuk dalam hati, bagaimana bisa kecelakaan itu terjadi, korbannya siapa, dan kronologisnya gimana? Semua pertanyaan itu mampir di otakku. Agak kaget juga sebenernya dengan diri sendiri, yang biasanya tidak terlalu peka dengan sebuah berita, apalagi kecelakaan itu adalah hal yang biasa terjadi. Tapi berbeda dengan ini, aku bener-bener penasaran dan ingin tahu kabar dan berita selanjutnya.

Ahad, 4 November 2012, pukul 20.00 WIB, saat itu aku membuka berita lewat hp, dan betapa tercengangnya aku saat mengetahui bahwa korban yang meninggal adalah teman seperjuangan. Mungkin jika mereka berdua mahasiswi dari universitas lain, keadaannya tidak sekaget aku sekarang ini. Ukhti Esti dan Novi, Mahasiswi Kedokteran Umum Universitas Diponegoro Semarang 2011. Masya Allah… aku ga sampai mengira bahwa korban itu adalah adek angkatan beda fakultas! Apa ini artinya dari tadi aku hanya memilah milah berita ini dan tidak berganti pada topik yang lain?

Ya, darisinilah Allah menegurku.

Dan betapa berita itu membuatku merasa iri dan ingin menangis, karena dalam update berita yang lain, ternyata 2 mahasiswi itu adalah pementor baru Fakultas KU Undip! Ya Allah… hati ini serasa teriris-iris. 2 jundi dakwah itu sudah bertemu dengan-Mu. Apakah itu tanda cinta Allah pada hamba-hamba yang shalihah ini? Apakah memang Allah sudah terlalu cinta dan sayang pada kalian wahai saudariku, sehingga Allah memanggilmu begitu cepat? Ya Allah… aku tak bisa membayangkan bagaimana nantinya keadaanku saat berjumpa dengan-Mu. Aku takut bagaimana keadaanku saat ajal itu menyapaku, apakah sedang bercinta dengan-Mu, atau malah sedang jauh-jauhnya dari-Mu? Ya Allah… jadikan diri ini, keluarga, sahabat khusnul khotimah.

Dari berita itulah, aku tak bisa memejamkan mata hingga tengah malam lebih, selalu terngiang-ngiang kejadian itu. Tabrakan beruntun antara bis, motor, sampai menabrak ke swalayan yang ada disana. Terdengar cerita juga tentang 2 mahasiswi itu, yang tadinya mereka duduk di bangku tengah agak belakang bareng dengan temen2 yang lain, tapi tiba-tiba mereka pindah tempat duduk di depan dibelakang sopir pas. Padahal kita tahu lah, gimana parahnya keadaan yang duduk di bagian depan, sampai ketimpa-timpa patahan bus, kena jeruji dan sebagainya.

Tapi memang itulah kematian, ia adalah takdir dan hanya Allah yang tahu kapan datangnya. Dan subhanallah 2 saudari kita ini, Allah cabut nyawanya, Allah beritakan hingga ke seluruh pelosok, mereka wafat dalam keadaan ingin menuntut ilmu, mereka seorang pementor, pembawa risalah dakwah yang dibawa Rasulullah, dido’akan semua orang yang mendengar ceritanya baik mereka kenal ataupun tidak, dishalatkan banyak jama’ah sampai-sampai ada yang menyelenggarakan shalat ghaib untuk mereka.


Suasana ketika akan shalat Jenazah

Ya Allah… Subhanallah… Aku tak bisa membayangkan betapa mereka tersenyum disana karena kabarnya di akhir hayatnya pun mereka tersenyum manis, cerah bercahaya.

Dan cerita itu pun tak berakhir di malam itu saja. Pagi harinya, Senin, 5 November 2012, banyak jarkom berdatangan, akan diadakan shalat jenazah di masjid Asy-Syifa Kariyadi Semarang, dan jenazahnya Esti akan dibawa ke Boyolali, dan yang Novi ke Riau.

Saat itu juga aku kembali dikejutkan, dimakamkan di Boyolali, se kabupaten denganku. Dimana rumahnya? Itu pertama kali yang terlintas dipikiranku, jangan-jangan keluarganya ada yang aku kenal, ataukah rumahnya pernah kukunjungi, atau… berbagai pertanyaan yang ingin segera terjawab itu berputar-putar di pikiranku. Segera kutanyakan kepada yang memberi berita itu, dan jam-jam itu juga banyak yang menanyakan padaku,”Boyolali mana? Daerah? Rumahnya deket mana?”

Masya Allah… aku kembali menyebut asma Allah SWT berulang-ulang saat aku jarkom, tanya, dsb. Mungkin dari sinilah Allah memang ingin agar aku mengikuti perkembangannya, karena kejadian berturut-turut 2 hari itu memang slalu ada hubungannya denganku. Dapat jawabannya, ‘daerah Mojosongo’! tanpa pikir panjang, aku segera sadar, aku sering nglewatin daerah itu! tapi dimananya? Ya Allah… saat itu aku selagi perjalanan ke Tembalang dari Ungaran, karena malamnya memang transit dulu di Ungaran. Rasanya pengen banget balik lagi ke rumah, balik arah. Pengen ikut menyolatkan, ketemu dengan keluarganya, pengen tau cerita tentang adeknya, dan banyak lagi lah.

Terlebih lagi saat ada jawaban, “Orang tua nya sedang haji, makanya dimakamkan di Boyolali karena ada saudaranya yang ada disana.” Bagaimana reaksi orang tuanya saat mendengar kabar ini? Tak bisa aku membayangkannya. Pengen banget rasanya bener-bener kesana.

Tapi aku ga bisa balik lagi, buat ikut sholat di Kariyadi aja ga bisa, apalagi kudu balik ke Boyolali. Hmm… hanya do’a saja yang dapat kukirimkan untuk kalian, ukhti… Allah sudah terlalu cinta kepada kalian, aku iri… aku iri dengan kalian… dan Allah menggiringku ke episode ini, agar aku bisa mengambil hikmah dari semua kejadian ini, bahwa manusia itu sebenarnya harus sadar bahwa kematian itu tinggal menunggu jadwal, Astaghfirullah…

Ceritamu sungguh mengharukan, mencengangkan, menegangkan, semua bercampur jadi satu.
Apalagi setelah mengetahui ada tulisan Almh. Ukhti Novi, tulisan terakhirnya tanggal 1 November 2012, di blognya tentang ‘Dosen tak Bernyawa’, yang disana bercerita tentang kematian, mereka yang telah meninggal, mereka ternyata bisa menjadi sumber ilmu bagi mereka yang masih hidup. Ya Allah… disana tertulis, seakan-akan memang ia akan dipanggil oleh Allah SWT sebentar lagi, bukan waktu yang lama.

Tulisan itu di share ke banyak orang, di berbagai media, dan Subhanallah, menjadi sebuah ilmu untuk banyak kalangan, dan artinya pun, ia meninggalkan amal jariyah yang tak akan putus. Subhanallah…

Ya Allah, siapapun mereka, ampunilah dosa-dosa mereka
Jadikanlah setiap perlakuan yang kami berikan sebagai penggugur dosa mereka
Terimalah setiap amal ibadah mereka semasa hidup dulu
Gantikanlah liang lahat mereka dengan rumah-rumah surga-Mu
Gantilah kain kafan mereka dengan baju-baju kebesaran penghuni surga
Sayangilah mereka
Karena mereka kami mengenal ilmu-ilmu Mu
Karena mereka kami menjadi orang yang bersyukur
Dan karena mereka, kelak kami bisa menolong hamba-hamba Mu

(penggalan kalimat yang ada di tulisan blog itu)

Seseorang yang ia tak pernah upload foto, di hari-hari terakhir itu, Almh. Novi meng.upload foto tentang ‘teman dunia akhirat’ nya, ia bersama saudari2nya yang lain. Ya Allah… jika mereka (pembaca & pemerhati) peka, maka akan merasakan getaran yang luar biasa dashyat mendengar kisah mereka berdua.
Aku tak bisa berkata apa-apa. Tak kuat untuk itu. Lidah ini rasanya kelu untuk merangkai kalimat-kalimat indah yang mungkin bisa saja terangkai. Namun diri ini terlalu surprise akan semuanya! Semua kejadian itu, cerita itu, dan sosok-sosok itu… Allahu Akbar! Semoga ini bukan hanya menjadi sebuah cerita saja, tapi dapat menjadi pelajaran dan hikmah juga untuk yang lain…

Ukhtina… semoga engkau syahid di jalan-Nya… :) Aamiiin…
.041112.2359.