22Juni2013-
Kontak batin. Ya, awalnya aku berfikir itu
adalah suatu kebetulan. Tapi tidak untuk sekarang. Hal ini memang benar adanya.
Semakin kita mengenal seseorang, semakin besar pula kontak batin kita padanya.
Apalagi jika kita bicara tentang seorang
muslim. Semakin erat ikatan persaudaraan mereka karena Allah, maka semakin erat
pula jalinan hati mereka.
Semua ini bisa diibaratkan seperti kekuatan
magnet. Jika bertemu dengan apa yang menjadi pasangan mereka, maka akan selalu
mendekat, sejauh apapun itu.
Kekuatan ini dapat pula diibaratkan layaknya
ka’bah. Sesuatu yang biasa-biasa saja namun dapat memancarkan cahaya terang
benderang hingga luar angkasa. Hal ini telah dibuktikan oleh para astronot yang
melakukan perjalanan hingga ke bulan. Ketika melihat bumi semuanya terlihat
gelap seperti planet-planet lain. Tapi saat itu juga para astronot terkena
silau cahaya yang sangat terang dan selalu terang. Selidik punya selidik, lampu
berkekuatan luar biasa itu datang dari kota Mekkah, tepatnya bermuara di
Ka’bah.
Subhanallah... betapa besar kekuasaan Allah.
Ia memperlihatkan keajaibannya kepada manusia. Ia juga memberikan hidayah pada
hamba yang dikehendaki-Nya. Setelah mengetahui akan adanya tanda-tanda
kebesaran Allah tersebut akhirnya astronot itu masuk islam.
Begitulah. Alam semesta ini mempunyai
energinya masing-masing. Mempunyai kekuatan masing-masing, sesuai dengan porsi
yang telah Allah tentukan. Semua yang ada di langit maupun bumi, segalanya
bertasbih kepada Allah setiap waktunya. Seperti halnya galaksi bima sakti ini,
porosnya adalah matahari. Matahari memiliki kekuatan terbesar hingga planet
yang lain mengitarinya. Ia bagaikan magnet yang sangat besar.
Ya, kalau berbicara tentang matahari, maka
itulah porsi yang telah Allah tentukan. Pas, tidak lebih tidak kurang, hingga
datang waktu yang telah ditentukan kehancurannya.
Jika berbalik lagi berbicara tentang
persaudaraan, maka erat kaitannya dengan kekuatan supernya ka’bah. Mengapa bisa
demikian?
Mekkah adalah kota suci. Di dalamnya ada
sebuah bangunan yang menyejarah, termasuk ke dalam 7 keajaiban dunia. Ka’bah.
Bangunan biasa yang didirikan oleh Ibrahim a.s. dan Ismail a.s. kemudian
diperbaiki pada zamannya Rasulullah SAW. Tapi mengapa kekuatannya sangat besar?
Ibrahim a.s. dan Ismail a.s. saat
mendirikannya, menggunakan
kekuatan do’a.
Sedangkan setelah Nabi Muhammad SAW diutus
untuk menyebarkan Islam, ka’bah resmi sebagai kiblat sembahyang seluruh muslim
di dunia. Pancaran energi yang sangat besar datang dari seluruh penjuru itulah
yang membuat ka’bah bersinar hingga luar angkasa.
Hanya bangunan biasa, tapi jika terus menerus
dibacakan ayat-ayat Allah setiap waktunya, maka jangan heran apabila ia akan
menjadi kekuatan tersendiri.
Begitu pula dengan hati kita, kawan.. jika
terus-menerus dibacakan ayat-ayat Allah (Q.S. Al-Anfal), maka semakin bersihlah
ia, dan semakin dekat dengan dzat Allah. Karena dekatnya hati itu kepada Allah,
maka akan Allah bersamai setiap langkahnya, Allah tuntun jalannya, Allah
berikan petunjuk, serta penglihatan yang tak pernah dimiliki oleh mata hati
yang lain.
Ya, itulah magnet. Magnet dengan energi
terbesar akan selalu menarik magnet-magnet yang lain. Selalu mengetahui
keberadaan yang lain. Dan selalu peduli dengan yang lain.
Itulah arti dari persaudaraan :).
Bagaimana satu muslim dengan muslim yang lain saling berhubungan. Bahkan di
dalam hadits disebutkan bahwa mereka bagaikan satu bangunan yang saling
menopang satu sama lain. Dalam hadits yang lain dijelaskan bahwa sesama muslim
itu bagaikan satu tubuh, ketika yang satu sakit maka yang lain pun ikut
merasakan sakit.
Itulah
dakwah. Magnet terbesar yang ada di alam semesta ini.
Karena ialah kumpulan dari banyaknya persaudaraan. Yang saling membutuhkan satu
sama lain. Yang saling peduli antar sesama. Dan tentunya saling memiliki kontak
batin yang kuat terhadap saudara-saudaranya.
Maka jagalah hati-hati kita agar selalu bersih
dan dekat kepada Allah. Karena hati yang bersih itulah yang lebih mudah
menerima kebaikan, maka ia pun yang akan lebh mudah merasakan indahnya
persaudaraan :).