# nyari-nyari sesuatu, akhirnya dapet artikel ini, bagus, mengajari
kita tentang arti sabar dan bagaimana nantinya manfaat sabar itu… apakah
keuntungannya? yuukk dibaca… ^_^ #
Ketika Rasulullah sedlang duduk-duduk di tengah para sahabatnya,
salah seorang pendeta Yahudi bernama Zaid bin Sa’nah masuk menerobos
barisan jama’ah yang melingkarinya, seraya menyambar kain Rasulullah dan
menghardiknya dengan kasar.
Katanya, “Ya Muhammad! Bayarlah hutangmu. Kamu keturunan Bani Hasyim biasa memperlambat pelunasan.”
Pada waktu itu Rasulullah memang punya hutang kepada orang Yahudi
itu, namun belum jatuh tempo. Umar yang melihat peristiwa itu langsung
bangkit dan menghunus pedangnya, seraya memohon ijin.
Ucapnya, “Ya Rasulullah, ijinkanlah aku memenggal leher bedebah ini!”
Tetapi Rasulullah bersabda, “Ya Umar, aku tidak disuruh berdakwah
dengan cara begitu. Antara aku dan dia memang sedang membutuhkan
kebijaksanaanmu. Suruhlah dia menagih dengan sopan dan ingatkanlah aku
supaya melunasinya dengan baik.”
Mendengar sabda Rasulullah tersebut, orang Yahudi itu berkata,
“Demi yang mengutusmu dengan kebenaran. Sebenarnya aku tidak datang
untuk menagih hutangmu, namun aku datang untuk menguji akhlakmu. Aku
tahu, tempo pelunasan utang belum tiba waktunya. Akan tetapi aku telah
membaca sifat-sifatmu dalam Kitab Taurat, dan ternyata terbukti semua,
kecuali satu sifat yang belum aku uji, yaitu kebijakkanmu bertindak pada
waktu marah. Ternyata tindakan bodoh yang ceroboh sekalipun engkau
dapat mengatasinya dengan bijaksana.
Itulah yang aku lihat sekarang ini. Maka terimalah Islamku ini, ya
Rasulullah, “Asyhadu alaa ilada illallah wa annaka ya Muhammad
Rasulullah” “Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan engkau adalah
Rasulullah.”
Cara bersabar dengan membiarkan orang marah tanpa meladeninya
merupakan cara efektif dakwah Rasulullah yang sering beliau lakukan.
Kesabaran beliau malah mendapat simpati dari seorang Yahudi sehingga
dengan kesadarannya sendiri mau memeluk agama Islam.
(Sumber : Nasiruddin, S.Ag, MM, 2007, Kisah Orang-Orang Sabar, Republika)
*Subhanallah… sebuah sifat yang dapat mengubah persepsi orang kepada
diri kita. SABAR. Mari belajar meneladani sifat-sifat Rasulullah,,, baik
itu hanya secuil. Belajarlah dari sabar… *
apa yang kualami, apa yang kutulis, semua atas rencana-Nya. Allah Sutradara Terbaik! Percayalah ^_^
28 April 2012
Saat TFT TANYA2012 :)
*28 April 2012*
Hari Sabtu, 28 April 2012, 2 minggu setelah aku dirawat di RS, “tempat yg paling ga tak suka” (tapi kenapa aku sering banget kesana ya?)
Ok! ga ada curhat lagi tentang RS!
Saat kutulis ini, mungkin temen-temen muslim teknik 2010 sedang berkumpul bersama-sama di masjid teknik undip, masjid Baitul Ilmi. Pengen banget rasanya kesana, tapi banyak hal yang “ga tau kenapa” menjadi kegalauan tersendiri buatku. Biasanya aku tak se-RIBET ini jika masalah PRIORITAS. Tapi saat aku mendengar pertanyaan (atau pernyataan ya) dari mbak wismaku, ‘mb Tami yg mungin pengganti ibu di wisma ya klo ovi boleh bilang hhe‘, “Mau ikut TFT TANYA-nya sekarang, atau milih ikutan acara TANYA 2012 nya?”
pertanyaan yang benar-benar menohok bagiku, 2 pilihan yang sebenarnya aku ingin mengikuti semuanya. Tapi setelah itu aku berpikir, “TANYA 19 hari lagi, singkat banget tuh waktu, kalau aku sendiri ng.forsir sebelum tanggal itu, kemungkinan besar aku ga bisa ikut hari-H nya. Ya Allah… andai seminggu terakhir ini aku ga ng.forsir diriku sendiri, tapi,,, sebenarnya juga ga diforsir, emang kudu ngejar deadline tugas dan materi selama kemarin aku ga masuk. “
melihat status fb temen malem ini, “# kalau saja ada pintu kemana saja..hal yg diinginkan skrg adalah berada di Masjid BI, bersama kalian, ukh..” ,,, ovi juga ingin…ingiinnn sekalii… kangen kaliaan…>,<
-Jum’at, 27 April- setelah seharian beraktivitas dan maghrib sampai di wisma, untung saja malam itu aku tak berkutat dengan tugas, rasanya lemes banget badanku, pusing, nyeri, dan semuanya berkumpul jadi satu sampai aku sendiri ga tau gimana rasanya badanku saat itu. Sebelum maghrib memang aku dah lemes, ga bisa ngrasain napak tanah, ngrasanya saat itu melayang entah kemana. Pengennya sebenernya habis kuliah studio saat itu pengen langsung kabur ke wisma, tapi aku mikirnya, masih ada amanah 1 lagi, skalian dislesein lah biar kelar.
Yah, syuro kad KAMMI yang diundur jum’at sore (dan itu aku yang minta, ga enak klo ngancel ). Pikirku saat itu sih, “paling syuro juga cmn duduk, ga smpe jln2, gpp lah, cm forsir pikiran, ga berat2 amat”
Habis sholat ashar sih baik2 saja, tapi saat berjalannya syuro, aku bener2 ga konsen, gatau kenapa saat itu nyerinya makin nambah, sampai afwan bagi yang ikut syuro saat itu, ovi ditanyain apapun bingung jawabnya, dan mungkin syuro itu adalah syuro PALING berantakan selama aku di kampus. -_-
Malam itu pun, niatnya bener-bener di istirahatin biar esoknya aku dah “baik-baik saja” lagi. udah saat itu sholat sambil tidur, badan panas dingin, rasanya kaya ditusuk-tusuk, dan ga jelas apalah itu nama sakitnya. Tapi ternyata paginya malah semakin menjadi-jadi. Padahal hari itu jadwal sudah tersusun rapi, ma’had – syuro materi TANYA – ngerjain tugas – lalu TFT … dan semuanya batal, ga ada satupun yang kulakuin.
Seharian aku di wisma, biar sore atau malamnya aku bisa sebentar lah “nongol” di TFT TANYA, tapi ternyata, kalian tahu kawan-kawan….semakin sore sakitnya semakin menjadi dan aku tak bisa berbohong saat itu jika aku sakit .
aku pun bergumam sendiri dalam hati, “kau bisa pura2 kuat vi di luar dan di hadapan banyak orang, tapi dengan dirimu sendiri kau tak bisa berbohong! memang saat kamu sendiri itulah saat-saat yang kau rasakan itu benar-benar ‘batas kemampuanmu’ yang sebenarnya!” Aku tertunduk lesu di dalam kamar, menyesali seminggu ini diriku yang ternyata telah ‘dzalim’ pada diriku sendiri. Astaghfirullah… takkan kuulangi lagi esok, insyaAllah…
Aku paling ga tega ngliat rasa bersalahnya orang tuaku, aku ga bisa memaksakan ke-KERAS KEPALA ku di saat sekarang, dan aku pun mencoba untuk memahami diriku sendiri. Jika aku bisa keras kepala kembali hari ini, mungkin aku akan nekat meninggalkan wisma untuk datang kmn saja aku ingin, termasuk datang ke TFT malam ini… tugas kelompok pun terlantar kembali tak bisa kukerjakan .
Tapi aku ga ingin sakit disini, sembuh itu prioritas pertama sekarang! jika aku boleh bilang, “sakit itu enak di rumah, tak merasa banyak merepotkan banyak orang (walopun sbenernya iya), tapi kalau di wisma, aku jadi malu sendiri, merasa bersalah, ga bisa pergi kemana-mana akhirnya ngrepotin banyak orang, yang harusnya mereka melakukan aktivitas, tambah tanggung jawabnya”
I Love Tsabiters… Afwan banyak ngrepotin kayaknya slama ovi di wisma… sering banget sakit insya Allah ovi ga akan keras kepala lagi deh… ga akan ng.dzalimi diri sendiri lagi…
—di tengah sepinya tsabita—
Hari Sabtu, 28 April 2012, 2 minggu setelah aku dirawat di RS, “tempat yg paling ga tak suka” (tapi kenapa aku sering banget kesana ya?)
Ok! ga ada curhat lagi tentang RS!
Saat kutulis ini, mungkin temen-temen muslim teknik 2010 sedang berkumpul bersama-sama di masjid teknik undip, masjid Baitul Ilmi. Pengen banget rasanya kesana, tapi banyak hal yang “ga tau kenapa” menjadi kegalauan tersendiri buatku. Biasanya aku tak se-RIBET ini jika masalah PRIORITAS. Tapi saat aku mendengar pertanyaan (atau pernyataan ya) dari mbak wismaku, ‘mb Tami yg mungin pengganti ibu di wisma ya klo ovi boleh bilang hhe‘, “Mau ikut TFT TANYA-nya sekarang, atau milih ikutan acara TANYA 2012 nya?”
pertanyaan yang benar-benar menohok bagiku, 2 pilihan yang sebenarnya aku ingin mengikuti semuanya. Tapi setelah itu aku berpikir, “TANYA 19 hari lagi, singkat banget tuh waktu, kalau aku sendiri ng.forsir sebelum tanggal itu, kemungkinan besar aku ga bisa ikut hari-H nya. Ya Allah… andai seminggu terakhir ini aku ga ng.forsir diriku sendiri, tapi,,, sebenarnya juga ga diforsir, emang kudu ngejar deadline tugas dan materi selama kemarin aku ga masuk. “
melihat status fb temen malem ini, “# kalau saja ada pintu kemana saja..hal yg diinginkan skrg adalah berada di Masjid BI, bersama kalian, ukh..” ,,, ovi juga ingin…ingiinnn sekalii… kangen kaliaan…>,<
-Jum’at, 27 April- setelah seharian beraktivitas dan maghrib sampai di wisma, untung saja malam itu aku tak berkutat dengan tugas, rasanya lemes banget badanku, pusing, nyeri, dan semuanya berkumpul jadi satu sampai aku sendiri ga tau gimana rasanya badanku saat itu. Sebelum maghrib memang aku dah lemes, ga bisa ngrasain napak tanah, ngrasanya saat itu melayang entah kemana. Pengennya sebenernya habis kuliah studio saat itu pengen langsung kabur ke wisma, tapi aku mikirnya, masih ada amanah 1 lagi, skalian dislesein lah biar kelar.
Yah, syuro kad KAMMI yang diundur jum’at sore (dan itu aku yang minta, ga enak klo ngancel ). Pikirku saat itu sih, “paling syuro juga cmn duduk, ga smpe jln2, gpp lah, cm forsir pikiran, ga berat2 amat”
Habis sholat ashar sih baik2 saja, tapi saat berjalannya syuro, aku bener2 ga konsen, gatau kenapa saat itu nyerinya makin nambah, sampai afwan bagi yang ikut syuro saat itu, ovi ditanyain apapun bingung jawabnya, dan mungkin syuro itu adalah syuro PALING berantakan selama aku di kampus. -_-
Malam itu pun, niatnya bener-bener di istirahatin biar esoknya aku dah “baik-baik saja” lagi. udah saat itu sholat sambil tidur, badan panas dingin, rasanya kaya ditusuk-tusuk, dan ga jelas apalah itu nama sakitnya. Tapi ternyata paginya malah semakin menjadi-jadi. Padahal hari itu jadwal sudah tersusun rapi, ma’had – syuro materi TANYA – ngerjain tugas – lalu TFT … dan semuanya batal, ga ada satupun yang kulakuin.
Seharian aku di wisma, biar sore atau malamnya aku bisa sebentar lah “nongol” di TFT TANYA, tapi ternyata, kalian tahu kawan-kawan….semakin sore sakitnya semakin menjadi dan aku tak bisa berbohong saat itu jika aku sakit .
aku pun bergumam sendiri dalam hati, “kau bisa pura2 kuat vi di luar dan di hadapan banyak orang, tapi dengan dirimu sendiri kau tak bisa berbohong! memang saat kamu sendiri itulah saat-saat yang kau rasakan itu benar-benar ‘batas kemampuanmu’ yang sebenarnya!” Aku tertunduk lesu di dalam kamar, menyesali seminggu ini diriku yang ternyata telah ‘dzalim’ pada diriku sendiri. Astaghfirullah… takkan kuulangi lagi esok, insyaAllah…
Aku paling ga tega ngliat rasa bersalahnya orang tuaku, aku ga bisa memaksakan ke-KERAS KEPALA ku di saat sekarang, dan aku pun mencoba untuk memahami diriku sendiri. Jika aku bisa keras kepala kembali hari ini, mungkin aku akan nekat meninggalkan wisma untuk datang kmn saja aku ingin, termasuk datang ke TFT malam ini… tugas kelompok pun terlantar kembali tak bisa kukerjakan .
Tapi aku ga ingin sakit disini, sembuh itu prioritas pertama sekarang! jika aku boleh bilang, “sakit itu enak di rumah, tak merasa banyak merepotkan banyak orang (walopun sbenernya iya), tapi kalau di wisma, aku jadi malu sendiri, merasa bersalah, ga bisa pergi kemana-mana akhirnya ngrepotin banyak orang, yang harusnya mereka melakukan aktivitas, tambah tanggung jawabnya”
I Love Tsabiters… Afwan banyak ngrepotin kayaknya slama ovi di wisma… sering banget sakit insya Allah ovi ga akan keras kepala lagi deh… ga akan ng.dzalimi diri sendiri lagi…
—di tengah sepinya tsabita—
Label:
cerita
Lokasi:
Semarang, Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)