17 Desember 2011

Menyemangati Seseorang itu Lebih Mudah ^_^


Bismillahirrahmaanirrahiim…
“Allah Engkau dekat… Penuh kasih sayang, takkan pernah Engkau biarkan hamba-Mu menangis… Karena kemurahanmu… karena kasih sayang Mu…”
Hanya Curhat sedikit… ^_^

Ya Allah… hamba yang tak bersyukur, hamba yang terlalu melankolis, atau hamba yang tak mau mengerti apa yg Engkau inginkan? Hamba sendiri kadang bingung dengan keadaan diri sendiri. Masih…saja tidak ikhlas dengan semua amanah yang Engkau berikan… Dari mulai di jurusan, amanah orang tua, amanah teman,dan yang paling sensitive mungkin amanah dalam hal organisasi ya… hmmm…
Aku kadang bingung dengan perasaan Aku, apakah aku sudah menyenangi hidup aku sekarang atau belum. Jika dipikir-pikir kembali, sebenarnya hal yang merugikan aku sangat sedikit. Allah lebih memberikan aku sesuatu yang unik menakjubkan tanpa disangka-sangka. Memang dalam waktu aku lagi senang dan berpikir masalah masa depan, aku sangat bersyukur dengan apa yang Allah berikan pada aku saat ini, karena memang pendidikan perencanaan ini sangat sesuai dengan apa yang aku suka. Tapi pasti permasalahan itu tetap ada. Aku yang dulu ingin jadi ahli di bidang kesehatan lalu Allah memilihkan ke dalam suatu perencanaan, itu pasti aku ungkit-ungkit lagi padahal aku juga kurang suka sebenernya dengan darah.
yang menjadi masalah sebenarnya adalah sosialisasi aku. Aku memang masih seperti anak kecil yang manja, butuh perhatian, dan semuanya. Walaupun kalau dilihat sekilas, aku disebut oleh teman2 bahwa aku itu orangnya dewasa. Iya, kalo aku lagi ada “mood”, dewasanya masyaAllah…sangat! Tapi kalo udah yang berhubungan dengan perasaan, misal diajuhin teman atau banyak lirikan sinis tak jelas, maka aku yang dewasa itu akan berubah menjadi aku yang sangat manja! Bahkan lebih dari anak kecil yang merengek-rengek kepada ibunya.
Ya, karena aku memang kelemahannya di hati… Hati ini tidak bisa dibohongin. Ada masalah sedikit, langsung kena hatinya. Raut wajah seseorang sangat kelihatan. Apalagi dengan sifat aku yang suka menilai ekspresi seseorang. Banyak orang lain yang bisa aku tahu masalahnya dari raut wajahnya dan simple sebenernya kalo aku ngasinasehat ke mereka. Tapi sekali lagi, ternyata tidak se-simple itu dalam pelaksanaannya. Aku sendiri jika memiliki masalah dengan orang lain, yang tidak lain tidak bukan aku tahu, aku raba dari cara pandang dan sikapnya ke aku, walaupun tidak kentara bagi orang lain, tapi sangat kentara di mata aku, maka nasehat-nasehat yang biasanya aku berikan ke orang lain yang memiliki masalah itu, hilang dari pikiran aku. Semuanya tidak bisa dilakukan.
Makanya aku sering bilang, “Menyemangati orang lain itu lebih mudah daripada menyemangati diri sendiri”
Saat aku jatuh, ternyata banyak yang tak menyadari. Atau menyadari tapi takut nanya ke aku ya?
tapi sayang, aku itu orangnya suka mendengarkan, bukan suka bercerita tentang diri sendiri ke orang lain, bahkan seangkatan sekalipun. Aku sukanya cerita ke mb2nya… Tapi sayang, tak semua tahu tentang aku…
Hmm… hanya bisa menangis jika masalah itu menimpa… dan hanya bisa tersenyum ketika teringat masalah lalu yg membuat menangis…
Allah always beside me….. I know…

Ukhuwah itu...


Bismillahirrahmaanirrahiiim...
Ukhuwah...
dulu aku tak tahu artinya, hanya sebatas merasakan saja
sekarang makna ukhuwah itu telah melekat di dada...
banyak cerita yang melandasi ikatan ini...
hati ini...merasakan indahnya persaudaraan...
raga ini...ingin selalu bersama mereka dalam setiap senyum, tawa, bahkan duka, dan tangis...
Aku bersyukur pada-Mu Ya Allah...
memberikan jundi-jundi kemenangan itu padaku...
memberikan arti persahabatan itu di hati-hati setiap temen2 ku...
aku bersyukur Ya Allah...
Engkau berikan mereka untuk menemaniku...
saat aku terjatuh, mereka menuntunku...
saat aku tak bersemangat, mereka menjadi penyemangat bagiku...
Ya Allah...
seringkali diri ini menangis...
menangis karena bersyukur... bersyukur atas apa yang Engkau beri...
menangis karena ada mereka di sampingku...
buat seperti ini terus ya Allah...
karena aku tak bisa jika harus sendiri... :(

31 Oktober 2011

Awal yang Baru, InsyaAllah...


Bismillah...
lama aku tak bersua dengan wadah curahan hatiku ini...
lama aku tak membukanya...
lama aku tak berbagi cerita dengannya...
kini,,, aku akan membukanya kembali, bercerita dengannya lagi...
aku tak mau sendiri...
sepi jika harus memendam sendiri...
apalagi sekarang aku merasa tak ada tempat yang pas untukku berbagi cerita...
suka,,, duka,,,
siapa yang bisa ku percaya???
sifat mellow ini belum bisa hilang...
walau sebenarnya ada sifat plegmatis dlm diri ini...
tapi tak bisa mengalahkan melankolisku...
Ya Allah.... don't leave me...
meskipun sahabat, teman, kerabat perlahan pergi jauh meninggalkanku sendiri...
tak percaya padaku seperti yang dulu...
tapi jangan ENGKAU, ya Rabb, yang meninggalkanku...
aku tak sanggup jika harus sendiri disini...
dengan amanah yang semakin menumpuk di atas pundakku...
tapi jagalah senyum ini, Ya Allah...
tolong jaga semangat ini...
agar tak pudar ditelan waktuu...
Allah... I Love U... ^^

17 Oktober 2011

Pengen tau Ceritaku, kawan??? ^_^


Bismillahirrahmanirrahim…
Setiap pertemuan pasti akan ada sebuah perpisahan, namun ia tak selamanya pergi, tapi ia pergi untuk kembali…
Tak terasa memang waktu setahun itu bergulir. Rasanya baru seminggu kemarin aku diterima di undip, mampir ke wisma tsabita (yang saat itu masih ada harapan buatku untuk diterima STAN, STIS atau univ yang lain), dan bertemu dengan senior-senior yang ada di Semarang. Rasanya baru beberapa hari kemarin aku diospek, ngerjain peta ditemenin mb Ira, Inung, mb Retno, dan Ayu. Rasanya baru kemarin aku mendapat IP pertama.
Tapi ternyata waktu itu telah cepat sekali berputar, dan tak bisa diputar balik lagi. Masa lalu itu sejarah bagi masa mendatang, masa lalu itu pelajaran berharga yang dapat diambil hikmahnya oleh mereka yang berpikir.
Teringat pertemuan pertama dengan anak-anak wisma. Sangat terkenang sekali waktu itu, karena aku memang benar2 buta akan daerah Semarang, tak ada saudara, tak ada teman. Dan tak terpikir bahwa aku akan kuliah di UNDIP Semarang. Tapi mungkin takdir Allah yang akan mempertemukanku dengan kalian, keluarga keduaku J. Pertama kali aku datang ke Tsabita, disana ada mb Yuni, yang dulunya aku takut sama mb nya, ga tau kenapa tapi.hehe. dan beberapa menit kemudian datang mb Iin yang ternyata ngobrol banyak banget sama bapakku sampe hari menjelang sore, akhirnya kupotong juga pembicaraan mereka, hehe (jahat banget aku.wkwkwk)
Dan datangnya aku ke Tsabita untuk yang kedua kalinya ini bukan untuk kunjungan, tapi memang untuk pindahan. Hmm…rasanya berat banget ninggalin Solo, 5 tahun sabane neng Solo ki.
Tapi waktu demi waktu aku mulai merasakan kekeluargaan itu disini, di Tsabita khususnya. Yang mewarnai hidupku di Semarang untuk kali pertama. Dari kalian aku belajar arti kebersamaan, kekeluargaan, dan semua yang sampai saat ini masih kurasakan keberadaan kalian disini.
Bakal kangen mungkin suasana ramainya Tsabita dulu. Pagi rame, siang sepiiiiii, dan kalo dah malem ramenya puoolll…(sampe pernah ditegur tetangga.hehe). Kangen sama dialog NGAPAKnya Inung+Devi. Kangen nge-jail-in mb2nya, hehe, masa besok kalo mau ng-jailin mb tut ism mb retno hrs ke Zukhrufa…hmmm,,ga seru banget!!!
Dan mungkin aku kangen ditegur n dinasehatin mb2 pembina nich..hehe.

20 Juni 2011

Tahukah Kalian apa itu Banjir???

Banjir Dan Penyebabnya
Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.
Kenali Penyebab Banjir
Curah hujan tinggi
Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
Banyak  pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.  
Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir   
Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir

Di Tingkat Warga
Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
Di Tingkat Keluarga
 
Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil.
Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,
Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang  lebih tinggi.
Jika air terus meninggi hubungi instansi yang  terkait dengan penanggulangan bencana  seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir. 
Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk. 
Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
                         
Sumber : Leaflet Set BAKORNAS  PBP

Syuting Menyebabkan Konflik Hati

Saat-saat pembuatan film
Membuat film memang tak mudah. Banyak konflik-konflik yang terjadi disana. Seperti yang telah saya rasakan bersama teman-teman selama ini. selalu ada pertengkaran, beda pendapat, ada yang sakit hati, ada yang beum puas tapi yang lainnya menganggap itu tak perlu lagi diulang dan masalah-masalah yang lainnya.
Pernah saat syuting berlangsung, adzan telah memanggil-manggil, tapi teman-teman sekelompok tekom ini tak kunjung beranjak dari tempatnya. Saya yang biasanya tak pernah mau sholat diulur-ulur hanya mengatakan “Ayo-ayo sholat ashar dulu cuy…” tapi ternyata tak ada yang menanggapi. Saat mereka masih sibuk dengan shoot dan shoot, kesabaran saya masih bisa terbendung. Namun lama-lama saya juga tak tahan. Kembali saya mengajak mereka untuk melaksanakan sholat ashar dulu. Karena saat syuting itu lokasinya tak dekat dengan mushola/masjid, dan masalah selanjutnya adalah saya tak bawa sepeda motor untuk pergi sholat duluan, maka saya mengajak mereka untuk sholat.
Tapi ternyata kebingungan mereka akan film lebih kuat daripada kebingungan akan suara adzan yang mulai berganti dengan iqomah dan akhirnya telah jauh waktu sholat itu. hmm… saat itu rasa-rasanya ingin ku berteriak sekeras-kerasnya agar mereka tahu apa yang ingin ku lakukan. Tapi apa daya, saya adalah tipikal orang yang tak bisa berkata jika telah sebel dengan orang lain. Apalagi ini masalah prinsip. Hmm… memang tak bisa dipungkiri saya adalah orang yang manjanya minta ampun.
Saya tak ingin diperhatikan, namun saya ingin dimengerti. Dikala orang lain ingin agar saya dapat mengerti mereka, namun mereka tak dapat mengerti saya, maka yang ada saya tak bisa berkata apa-apa kepada mereka. Padahal sebenarnya hati ini ingin bercerita banyak pada mereka.
Dan pada saat itu saya hanya diam (ini sebenarnya tak diperbolehkan ya???) tapi bagaimana lagi,,, saya paling tak tahan dengan semua yang berbau seperti ini. di saat saya ingin beribadah pada Pencipta saya, tapi kenyataannya saya ditahan oleh hal-hal ini. diam…dan diam…. Haha… koyol memang jika dipikir-pikir setelah kejadian itu.
Sampai saat teman saya dalam kelompok ini berkata “vi, maaf ya. Ni kita udah ga punya waktu banyak waktu lagi. Ntar kamu sholat di kosan si A aja, pake mukenaku.” Katanya sih kayak gitu, tapi kenyataannya, saat itu jadwalnya saya syuting, jadi percuma saya bisa sholat dengan tenangnya kalo saya diharuskan syuting saat itu juga.!!!
Saat teman saya bilang seperti itu, saya hanya diaaammm saja. Ckckck. Emang saya ini orang yang gampang ngambek. Hehe. Sampai akhirnya temen saya yang ngambek, padahal saya waktu itu dibonceng dia. Lha gimana lagi, saya kalo pas di tanya temen saya itu njawab, maka air mata ini udah jatuh duluan sebelum saya ngomong. Ndak njaluk piye coba kalo kayak gitu? Tambah runyam kan ntar??? Makanya saya diam aja saat itu….
Akhirnya saya sholat ashar saat jam akan menunjukkan pukul 5. Haha. Saat di maskam itulah tangis saya tumpah. Ya Allah… maafkan saya… maafkan saya…

.konyol.com kaya gini mah….
Syuting membuahkan tangisan…yeah…

Sekilas Tentang Teknologi Komunikasi ^^

Teknologi Komunikasi???
Hm…sebenarnya saya sangat suka dengan mata kuliah ini, angat menarik, sangat menginspirasi. Semua tentang curahan hati. Mulai dari bagaimana komunikasi itu? Apa yang perlu dilakukan saat komunikasi? Apa manfaat interaksi dengan orang lain? Dan kesemuanya yang berhubungan dengan masyarakat luas. Itu yang saya sukai. Saya sangat tertarik dengan semuanya.
Namun sekali lagi saya adalah orang yang tak mudah bercerita kepada orang lain. Jika Ibu nurini pernah berkata bahwa bisa saja mahasiswa yang pendiam di kelas, dia bisa bercerita banyak di dunia maya. Ya, saya memang termasuk orang yang seperti itu. Saya suka bercerita dengan tulisan dan kertas-kertas. Merekalah sahabat terbaik saya. Yang slalu menemani saya di saat suka maupun duka. Saat saya bermasalah atau sedang bahagia.
Namun yang menjadi kendala adalah saya tak dekat dengan dunia maya itu. kendala-kendala yang pasti adalah taka da modem dan tak sempat connect dengan internet. Jika saya ke kampus pun, biasanya lupa akan men-share pengalaman saya ke orang lain melalui interaksi maya tersebut.
Semua sudah saya tulis, baik di kertas, maupun dalam bentuk ketikan jari-jemari laptop. Namun semuanya beum ada yang saya publikasikan ke dunia maya ini. Waktu dan kendala teknis yang lain yang menghalangi saya untuk mencurahkan isi hati saya kepada teman-teman semua.
Teknologi komunikasi ini juga yang memberikan gambaran kepada saya bagaimana macam-macam orang menurut tipenya. Ada tipe orang yang suka menjadi pendengar, orang yang lebih peka terhadap tulisan, atau orang yang lebih peka jika ada sebuah simulasi tertentu.
Lalu, Teknologi Komunikasi ini jualah yang mengenalkan pada saya bagaimana mengenal karakteristik orang lain. Apakah orang itu agresif, analistik, ataupun orang yang cuek-bebek terhadap masalah yang dihadapi.
Dan itu semua telah saya aplikasikan dalam organisasi yang saya geluti di dunia kampus ini, yaitu Human Resource Development atau hanya sering disebut Kaderisasi. Ya, saya menggeluti bidang itu, namun saya juga agak heran dengan diri saya sendiri. Saya bisa mengkader orang lain, tapi bagaimana dengan keadaan diri saya sendiri? Saya sering merasa bahwa saya belum mengenal diri saya sendiri. Ada rasa malu yang mengganjal disini sebenarnya, bagaimana saya bisa mengatur orang lain, sedangkan saya tak pernah berhasil mengatur diri sendiri.
Dalam mata kuliah Teknologi Komunikasi ini saya belajar tentang banyak hal. Apa yang harus saya lakukan saat ada suatu masalah, maka jawabannya adalah jalin komunikasi. Apa yang harus saya lakukan saat ada konflik dengan orang lain, maka jawabannya adalah cari tahu apa sifat dari teman kita, agar kita dapat mengetahui apa yang harusnya kita bicarakan.
Begitu seterusnya. Ternyata menjain komunikasi itu sangatlah penting, bahkan penting-penting sanget…


hmmm...

Aku tak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Aku bingung harus mulai darimana bercerita. Ingin ku cerita kepada seseorang yang dekat denganku, namun itu semua sia-sia. Aku tak pandai berkata-kata, apalagi bercerita langsung kepada seseorang. Banyak sebenarnya yang ingin ku ungkapkan, tapi masalah itu lagi, aku tak bisa percaya kepada orang yang bahkan sudah dekat denganku. Aku tak bisa bercerita hal yang sebenarnya kepada mereka.
Padahal kau tahu, aku tak bisa berbuat apa-apa sebelum aku dan masalahku ini selesai. Aku tak bisa mengerjakan semua tugas yang ada sebelum aku terbebas dari semua masalah ini. Setiap kali aku ingin bercerita, setiap kali itu pula aku merasa akan dijauhi oleh mereka.
Banyak yang ingin ku bicarakan. Banyak yang ingin kutuliskan.
Tapiii…………………..

14 Juni 2011

Apakah kita Tahu??/


Allah ciptakan kita ke dunia bukanlah tanpa tujuan.
Allah memberi amanah kepada kita tuk jadi khalifah tidaklah tanpa pedoman.
Allah menuntun kita untuk melaksanakan ibadah bukan pula tanpa sebuah makna.
Apakah kita tahu apa yang Allah inginkan?
Pasti hidup manusia akan sejahtera tak kurang suatu apa jika mereka memang telah mengerti apa itu keinginan Allah.
Tapi pada kenyataannya?? Tak sedikit orang yang memeluk Islam hanya karena ia tak punya pilihan lain,
Ada yang masuk Islam karena memang itu agama keturunan dari nenek moyangnya,
Ada yang masuk Islam karena ingin mendapat imbalan..
Ya, jika diruntut masih banyak alasan seseorang masuk Islam.
Tapi kenapa tak ada yang memiliki alasan yang berarti? Itu dia permasalahan aqidah ummat Islam sekarang ini. Mereka berbondong-bondong masuk Islam, tapi tanpa tujuan. Mereka mengaku Islam, tapi tak pernah mengindahkan perintah dan larangan Allah. Dan terlebih lagi, mereka masuk Islam, tapi tak pernah mau tahu apa ajarannya.
Masya Allah.. beginikah ummat jaman sekarang? Hanya menjadikan Islam sebagai topeng?
Hm..sangat disayangkan. Padahal umat Yahudi Nashrani saja sangat mempercayai sebuah hadits Islam. Tapi kenapa kita, Umat Islam sendiri malah tak pernah memperhatikannya? Boro-boro memperhatikan, tahu “hadits” itu apa saja nggak ngerti..
Apa yang akan Rasulullah katakan jika beliau melihat semua ini? Maka benar firman Allah di Surah Al-Waqi’ah.. “ dan orang-orang yang paling dahulu beriman merekalah yang paling dahulu (masuk syurga). Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah). Berada dalam syurga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang terdahulu. Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. (10-14)”
Maksud dari segolongan orang terdahulu adalah umat sebelum Nabi Muhammad. Sedangkan segolongan kecil itu adalah umat Nabi Muhammad.
Lalu apa yang akan kita katakan kali ini? Yang paling banyak masuk syurga adalah mereka umat sebelum Nabi Muhammad. Lalu kita? Itu menandakan bahwa yang akan masuk syurga dari umat Rasulullah SAS., hanya seper-sekian gelintir orang. Yang mereka pasti adalah yang dekat dengan Allah. Para sahabat, tabi’in-tabi’ut tabi’in, dan para da’i/da’iah yang tak lelah menyebarluaskan ilmu Allah kepada umat manusia.
Disini hanya tempat untuk merenungi betapa kita mengenal Allah. Seberapa dekat sebenarnya kita dengan-Nya. Sejauh manakah kita telah meninggalkan-Nya. Seberapa banyak amalan yang telah kita lakukan. Bagaimana ibadah kita? Khusyu’ kah? Atau malah pikiran kita melayang kesana kemari saat beribadah kepada-Nya?
Astaghfirullah.. betapa banyak dosa yang telah kita perbuat.
Kapan terakhir kita shalat malam?
Bagaimana kabar shalat kita, berjama’ah atau munfarid?
Kapan terakhir kita membaca Al-Qur’an?
Apakah ayat Allah itu hanya kita baca, lalu tak mempelajari maknanya?
Apakah hanya di hafal, namun tak ada aplikasinya di rutinitas sehari-hari?
Kapan kita terakhir shalat dhuha dengan khusyuk? Pasti banyak dari kita yang karena terlalu sibuk, shalat dhuha hanya berapa menit, atau malah lupa melaksanakannya?
Padahal jika direnungi, do’a shalat dhuha sangatlah dalam maknanya.
Lalu jika ditanya, kapan kita terakhir bersedekah? Lalu ditanya lagi apakah niat kita ikhlas atau tidak? Masya Allah.. Allah Maha Tahu Segalanya, baik itu di dalam hati kita..
Kenapa kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya diinginkan Allah? Karena kita yang tak pernah mau tahu apa sebenarnya  keinginan Allah.
Jika kita mau menelisik, semua itu ada di dalam ayat Al-Qur’an. Apa yang kita tanyakan ada di dalam sana. Apa yang kita risaukan pasti ada jawabannya disana. Lalu kenapa kita bingung-bingung saat akan bertanya tentang sesuatu? Padahal Allah selalu siap sedia mendengarkan curahan hati kita. Kapan saja, terutama saat sepertiga malam terakhir, Allah turun ke langit dunia.
Di saat itu, kita bercerita, lalu kita menangis di setiap sujud kita pada-Nya, lalu membaca ayat-ayat-Nya, dan yang pasti renungilah ayat-ayat-Nya. Rasulullah yang telah terbebas dari seluruh dosa saja sampai tak mau rela meninggalkan waktu mustajab tersebut. Beliau slalu menyisihkan malam-malam terakhirnya untuk menghadap-Nya, bercerita tentang pelik kehidupan yang sedang dialaminya, dan tak lepas tangisan dari setiap do’anya.
Nah kita? Masih terlelap dalam mimpi-mimpi tidur mungkin ya..
Hm……… Lalu apa sebenarnya sebutan yang tepat bagi diri kita??
Mulai sekarang, jadikan diri kita bermanfaat. Bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Beribadah kepada Allah adalah kebutuhan kita, bukan sekadar kewajiban. Allah tak akan merugi jika kita tak melaksanakan kewajiban. Allah juga tak akan bertambah derajat jika kita melakasanakan perintah-Nya. Tapi kita-lah yang akan merugi jika kita meninggalkan perintahnya dan mendekati larangan-Nya.
Sungguh kita hamba yang hina jika menyia-nyiakan perintah Allah.. Tapi sungguh, kita adalah hamba yang mulia jika kita berhasil dekat dengan Allah. Allah telah siapkan syurga bagi mereka-mereka yang berusaha mendekat pada-Nya……

Mari,, Fastabiqul Khoirot!!! *_*


Sedikit share tentang sesuatu yang biasa kita hadapi....
Semoga bermanfaat....
Hamasah!! Semangat menyambut bulan Ramadhan nan suci....
Tinggal 1,5 bulan lagi kawan!!!
Persiapkan dengan sematang-matangnya....
OKOK!!