28 Desember 2013

Tentang Kaderisasi KAMMI Teknik UNDIP :)

Ini adalah tentangmu, tentang Kaderisasi KAMMI Teknik UNDIP..

Jika ada pertanyaan, "Lelah-kah?" "Bosan-kah?"
Sepertinya rasa lelah dan bosan itu tak ada bandingannya dengan banyaknya kata "Lillah" yang terucap.
Cinta. Ya. Ternyata kata ini yang membuat segalanya menjadi mudah dan hanya ada ucapan 'Lillah..' Untuk Allah.. Hanya untuk Allah..
***

Flashback ke 3 tahun yang lalu, saat saya baru mulai memasuki dunia kampus. Oktober 2010, ya, pertama kalinya saya mengikuti salah satu agenda departemen ini, DM 1 (Dauroh Marhalah 1) di Mijen. Saat itu, terasa ada yang membisik, entah darimana, "Inilah keluarga barumu, Vi" dan saat itu saya belum mengerti apa arti bisikan itu.

Minggu demi minggu berlalu, saya mengikuti tahapan baru dari organisasi ini, ya, Open Recruitment. Di waktu itu tak terlintas keinginan memasuki Departemen Kaderisasi, tapi sebaliknya, departemen dengan minat paling banyak yaitu Departemen Soskemas, hehe. Saat itu, inget banget, mbak Gita Lokapuspita bilang, "Jawabanmu banyak yang mengarah ke personal seseorang, dakwah fardhiyah, dan kebanyakan ngomongin kader, Vi. Yang mengarah ke soskemas dikit nih.." Inget banget dulu ekspresi mbak Gita pas ngomong itu, sambil senyum-senyum nggak jelas gitu deh *afwan mbak Gita ^^* Dan tertangkap banget #kode yang meresahkan itu. hhe
*Emang susah lah ya jadi orang yang gampang nangkap kode, udah ngerti duluan sebelum eksekusi. Ckck*


Dan bener, selang berapa hari dapet sms, "Barakallah Ukhti Ovi Annisa diterima di Departemen Kaderisasi. Semoga amanah :)"

Ahh.. ya, perjalanan ini baru dimulai. Dan ternyata agak bingung juga pas udah sering-seringnya syuro'. Bener-bener dituntut untuk paham dan mengerti. Dan disana memang isinya orang-orang pilihan semua. Subhanallah.. minder juga pertamanya, hehe. Banyak lah belajar dari kalian, Kaderisasi KAMMI Teknik 2011 :)

Seiring berjalannya waktu, ternyata wajihah inilah yang memberi saya semangat lebih dari yang lainnya, inget banget lah momen dapet kata-kata ini dari Kadep Kaderisasi, "Menjadi teladan bukanlah hal yang mudah.. Dalam tiap amanah yang diemban, mintalah pada-Nya punggung yang lebih kokoh, pundak yang kuat, tulang yang tak osteophorosis, dan dada yang lapang selapang padang Mahsyar.." Kata-kata yang selalu menjadi perenungan setiap saat.

Dan memang, jundi tak selamanya menjadi jundi. Ia berproses. Ada saatnya dia menjadi qiyadah. Tak selamanya ia yang harus mendapat nasehat dan diayomi oleh yang lain, ada saatnya dia yang harus mengambil alih posisi itu. Tangga harus dinaiki jika ingin mencapai puncak. Dan 'amanah baru' itu datang.

Rasanya hari-hari itu menjadi saat dimana air mata selalu deras menghiasi malam. Menghadapi banyak saran nama yang semua bertolak belakang antara satu dengan yang lainnya. Dan saya belum terbiasa, itu sebabnya :). Dan setelah plotting selesai di formatur, lega rasanya. Darisinilah saya belajar, memanajemen emosi sekaligus bagaimana agar tetap sejalan dan ada di koridor yang berlaku. Tetap pada pertimbangan dengan Allah sebagai Pemberi Solusi.

Di Kaderisasi 2012 ini, saya banyak diajarkan tentang makna tegar, tsabat, dewasa, dan melihat fenomena kader di sekitar. Banyak juga diajarkan tentang arti sebuah barisan, seorang pemimpin, dan bagaimana bijaknya menghadapi sebuah persoalan yang sangat berkaitan dengan hati seseorang.
Di periode inilah Allah memberikan gambaran yang luar biasa tentang makna tawazun (seimbang). Di periode ini juga Allah memeras habis emosi dan menjadikannya kekuatan di periode selanjutnya. Alhamdulillah..

Dan akhirnya, hampir 3 tahun sudah diri ini berkutat dengan proker di departemen ini. Proker yang bukan hanya sebatas 'Program Kerja', karena di departemen ini tidak ada kata BERHENTI dalam menjalankan proker. Seperti lingkaran, yang tak pernah ada ujung, tapi selalu berputar dan berputar. Akan selalu ada yang menanti untuk diselesaikan. Dan itulah makna dari sebuah penjagaan.

Desember 2013,
Ya, tinggal menunggu berapa minggu lagi semuanya harus dipertanggungjawabkan.
Tapi bukan itu yang menjadi masalah. Bukan. Bukan karena LPJ kepada pengurus atau KAMMDA, atau teman-teman yang lain. Tapi lebih dari itu. Entah kenapa rasanya belum siap di LPJ terakhir ini, karena ada banyak yang belum tersempurnakan. Banyak yang belum selesai, jika itu pertanggungjawaban pada Allah SWT.
Kenapa?
Karena hakikat sebuah kaderisasi itu terlihat pada kualitas kader-kader penerus. Karena hakikat sebuah amanah yang sukses bukan pada saat ia menjabat, tapi tahun-tahun setelahnya, bagaimana kelanjutan dan apa yang diwariskan.

Itulah tentangmu, Kaderisasi KAMMI Teknik UNDIP.. 3 tahun disini, 3 tahun juga banyak pelajaran yang semakin menguatkan pundak untuk menerima yang lebih. Banyak karakteristik dan sifat orang yang dipelajari disini. Dan mengajari arti syukur dan ikhlas, ketika banyak kader yang terkaryakan di tempat lain. Dan itu Sunnatullah.. Akan terus seperti itu.
Untuk penerus selanjutnya, bukan hanya di departemen ini saja, tapi ke semua pengurus, jangan pernah ada kata-kata keluhan karena yang harus diyakini, ‘Li kulli marhalah rijaluha wa likulli marhalah masyakiluha’ (setiap marhalah dakwah ada rijalnya dan setiap marhalah dakwah itu ada permasalahannya)

Terakhir, maafkan diri ini yang belum maksimal dalam memanfaatkan waktu, peluang, dan kesempatan selama disini. Dan maafkan, karena ternyata hati ini belum bisa menjangkau sedemikian banyak hati yang ada dalam lingkaran besar ini. Karena kaderisasi erat kaitannya dengan hati, dan saya sadari kualitas hati ini masih jauh dari kata sempurna. Tapi memang sulit mencapai kesempurnaan, yang ada adalah terus memperbaiki dan mengejar arti kesempurnaan. Berusaha menjadi sempurna dalam pandangan Allah dan lingkungan sekitar.

Terima kasih, keluargaku :) Ternyata ini arti dari 'bisikan' itu..
Tetaplah berdetak, jangan pernah berhenti 1 detikpun.

BERDETAK atau MATI!

-291213-

Tidak ada komentar: