28 Desember 2013

Tentang Sekolah IT

Dari dulu aku terkesan dengan sekolah ini, Sekolah Islam Terpadu, Sekolah IT biasa orang menyebutnya.
Ini alasan kenapa dari dulu slalu mengarahkan gimana caranya adik-adik bisa sekolah di sekolah ini. Dari mulai ngobrol sedikit demi sedikit ke orang tua, memberikan inspirasi sekolah yang lebih baik.

Karena dari dulu katakanlah keluarga menganut sistem dinasti #eh. Maksudnya dari zaman mbah sampe cucu-cucunya sekolahnya di sekolah ituuu aja, satu yayasan.
Makanya obrolan-obrolan ke orang tua menjadi satu perubahan pasti, hehe.
Kerasa banget perubahannya, terlihat banget dan itu nyata. Salah satunya dari perubahan adik tersayang :)

Sedikit cerita yaa.. Tapi emang ini tujuannya mau curhat sih.. :P Curhat yang memberi inspirasi, semoga :)

Lucu kalau denger cerita dari adik-adik tuh tentang sekolah IT.
Sejak masuk, pembinaannya benar-benar dapet. Hampir semua, bisa dibilang semua siswa-siswi kenal dan deket sama ustadz-ustadzahnya. *ngiri deh, soalnya aku nggak pernah ngrasain T.T*
Dan perubahan-perubahan pasti itupun terjadi.
Adik yang dulu nggak suka pakai jilbab keluar, sekarang kemana-mana pakai.
Yang dulu pakai celana kemana-mana biasa aja, sekarang, Subhanallah.. rapi banget! Jilbab se-siku, baju panjang, rok, sampai kaos kaki dipakai dengan rapinya.
Yang dulunya baca Qur'an harus dipaksa-paksa, sekarang sadar dengan sendirinya, bahkan sampai hafalan pun, menjadi aktivitas harian.
Dan banyak perubahan-perubahan yang signifikan, seperti sholat Qiyamul Lail, sholat Dhuha, Al-Ma'tsurat, Shalat Rawatib, Puasa Senin-Kamis, dan aktivitas ruhiy yang lain. Semua terasa menjadi hilang ketika hal itu tidak ia laksanakan.

Pernah suatu ketika tiba-tiba ia berkata, "Mbak, nanti bangunin Sholat Tahajjud ya. Besok mau puasa Senin-Kamis kan mbak?" kaget bukan main, ini adikku yang baru, dulu nggak kayak gini. Alhamdulillah.. :)
Lalu kejadian lagi, "Mbak, ke masjid kan? Aku sholat rawatib dulu ya." "Mbak, aku hafalnya baru segini, mbak udah nyampe mana?"
Allahu Akbar! Nggak pernah nyangka perubahan se-drastis ini hanya dalam waktu singkat, nggak nyampe sebulan, seminggu apa yah.. Cepet banget lah pokoknya.
Sosok baru ada di depan mata! :D

Lingkungan yang membuatmu seperti itu, dan aku bersyukur sekali atas perubahanmu.
Dan inilah amanah yang lebih berat dari sekedar perekrutan atau 'pintu gerbang' perubahan. Inilah arti dari penjagaan.
Pernah suatu ketika, dia bercerita, "Mbak, di asrama tuh ada mbak yang suka banget nangis kalo pas jadi imam sholat, trus bacaannya panjang-panjang. Khusyu' banget mbak. Sampe yang jadi makmum ikut-ikutan nangis padahal nggak ngerti apa artinya."

"Mbak, aku besok pengen ke Pesantren yang di Klaten itu. Ada kakak kelasku yang darisana trus hafalannya udah banyak banget. Aku pengen.."

"Aku besok mau diikutin olimpiade ini lho mbak. Iya ga ya mbak?"

Banyak banget pertanyaan darimu yang kau tujukan padaku, dan aku bersyukur karena itu.
Karena darisana aku bisa mengetahui perkembanganmu, aku bisa menjadi jembatan antara dirimu dengan bapak-ibu, dapat menjadikan sesuatu yang sebenarnya biasa saja menjadi sesuatu yang luar biasa dalam pandangan adikmu.
Dan pastinya, menjadi pelecut semangat tersendiri bagiku untuk terus berusaha menjadi lebih baik, karena ada rasa malu yang datang ketika tak bisa menjadi teladan bagi kalian berdua.

Heii.. semoga ini menjadi kebiasaanmu dalam setiap harinya. Semoga bisa istiqomah dan menjadi inspirasi istiqomah pada temen-temen yang lain..
Semoga.. InsyaAllah.. :)
Dan aku yakin, doa-doa yang terpanjatkan tak hanya menguap di awan, akan Allah turunkan hujan sedikit-demi sedikit lewat keadaan yang nggak pernah diduga sebelumnya ^^

Tidak ada komentar: