Hujan…Kau ingatkan aku tentang satu rindu…
-Opick-
Satu bait lagu yang aku dengarkan saat ini. Dengan iringan hujan deras
yang mengguyur kota Semarang sore ini. Dengan hembusan angin yang aku
rasakan di depan wismaku tercinta. Rintik hujan yang membawa banyak
cerita, baik itu senyum, tawa, tangis, duka, marah, kesel, bahkan ah,
smua berkumpul jadi satu saat ini.
Terbayang satu wajah penuh cinta penuh kasih…
Terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan…
Allah… Engkau yang tahu kondisi fisik saat ini… Engkau yang tahu
kondisi jiwa saat ini. Jangan pisahkan aku dengan mereka yang menjadi
ladang cintaku pada-Mu, jangan jauhkan aku dari mereka hanya karena
masalah sepele. Jangan Engkau renggangkan tali silaturahim diantara kami
saat ini dan nanti. Jangan Engkau buat jalan putusnya tali ukhuwah yang
telah melekat di hati para hamba-Mu yang hanya meletakkan cintanya
hanya pada-Mu.
Kuatkan jama’ah ini dalam satu lingkaran cinta-Mu slalu. Jangan
sampai terpecah belah. Aku hanya dapat memohon untuk saat ini. Dengan
kondisi yang ada sekarang, sebenarnya aku bingung, apakah ini hanya
sebatas fisik saja yang lemah, ataukah kondisi iman juga lemah?
Mereka bilang semua yang terjadi karena kondisi iman kita, “Lihatlah
kondisi imanmu saat ini, apakah masih kuat tertanam dalam dirimu asma
Allah? Ataukah ada sesuatu lain yang melekat disana? Pantau ia, mungkin
semua kesalahan ini berawal dari imanmu…”
Harus kuceritakan disini?
Mungkin tidak untuk sekarang.
Aku rindu satu rindu itu… Rindu yang biasanya terjawab dengan makna
ukhuwah itu disini. Tapi, aku merasa ada kerenggangan disana. Sehingga
satu rindu itu tak bisa terobati untuk sekarang. Fisik itu lemah, tapi
apakah jiwa itu juga sedang lemah sekarang?
Aku harap tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar