26 Januari 2013

Allah, Number One for Me :)



dikala kau bilang pada sahabat mu "kau slalu ada disaat aku butuh sandaran"
apa kalian tidak sadar Allah lebih-lebih selalu ada disaat kalian butuh, kapanpun itu. Allah itu yang menciptakan kita. tanpa sadar kalian telah jadi kan Allah nomer 2 atau bahkan nomer kesekian dalam hidupmu.
ketika kalian takut kehilangan kawan2 kalian, apa kalian pernah berfikir takut akan kehilangan Allah.????

aku faham, kita memang butuh kawan. Tapi tanpa kalian sadar itu menjadikan kalian lalai.
aku faham kehilangan kawan itu menyakitkan. Diacuhkan, dicuekin bahkan dilupakan dari ingatannya oleh kawan kita itu cukup sakit.

tapi..... apakah iya demi mempertahankan ikatan sahabat itu kalian rela liat sahabat kita buat maksiat :'( hingga membuat kita tak enak tegur dia :'(
hah?? apa yang kalian fikirkan??

kalian lebih takut kehilangan dia kan... Dan jika kau biarkan itu berarti kalian telah menjauhkan dia dari Rahmat Allah, kalian rela liat dia berbuat macam itu padahal kalian faham, padahal kalian mampu tegur dia tapi kalian tak berani tegur hanya karena rasa sungkan :(

Wahai diri.
Renungilah kata-kata ini.
Saat kita merasakan seluruh dunia menjauh daripada kita, sebenarnya masih ada yang selalu ada setia di sisi kita.
Saat kita merasakan semuanya membenci kita, sebenarnya masih ada yang setia mencintai kita.
Saat kita bersedih dan merasakan tiada siapa yang mempedulikan rasa sakit, perit dan sedih itu, sebenarnya ada sudi menjadi pendengar setia rintihan kita.

...Dialah Allah.
Tuhan Yang Sangat Mencintaimu, selalu setia ada di sisimu, susah dan senang, lapang dan sempit, gembira dan sedih.
Saat rasa takut, sedih, perit, resah dan sempit.
Letakkanlah tanganmu dan tepuklah lembut bahumu.

Maka, katakanlah, "Jangan risau, kau tidak keseorangan. Engkau masih ada Allah. Cukuplah Allah bagiku kerana Allahlah sebaik-baik penolong dan pelindung. Aku masih ada Allah. Aku masih ada ALLAH.."

Allah itu indah dalam mengatur rencana.
Kemarin senang, hari ini sakit.
Kemarin sakit, hari ini senang.
Begitulah.
Esok belum tentu keadaannya.
Tapi kita sebagai makhluk yang dikurniakan akal untuk berfikir seharusnya berusaha yang sungguh untuk mendapatkan hari esok yang lebih baik daripada hari ini.

Kamu melihat aku kuat, Hakikatnya aku lemah,
Kamu melihat aku baik, Hakikatnya aku hina,
Kamu melihat aku tersenyum, Hakikatnya aku menangis,
Kamu melihat aku suci, Hakikatnya aku kotor, jijik.

Saat kamu bilang aku ini sempurna,
Aku menangis bersujud padaNya,
Bukan kerana aku teruja, Tetapi kerana aku malu,
Malu pada diriku,
Malu pada kamu,
Malu pada Dia,
Tuhan kita.

Kamu tahu, aku ini bukan seperti yang disangka,
Aku juga manusia,
Aku juga seperti kamu,
Iman aku pernah ternoda,
Hati aku juga pernah digoda dunia,
Lihat, kita serupa bukan?

Jadi berhentilah memandangku mulia,
Hijab yang membaluti tubuhku ini,
Tidak bermakna hatiku juga terhijab serapi sebegitu rupa,
Allah itu sentiasa membolak balikkan hati kita,
Jadi ayuhlah kita saling bersatu,
Kamu membimbingku, aku membantumu..

Lambat atau cepat, semua ada hikmahnya. Percayakan Allah! We'll do the best, Allah do the rest. :')

~*~Walaupun kita ini berbeda, langit kita tetap sama, Rabb kita pun sama~*~

Andai niatmu sungguh benar, Allah pasti membenarkan!
Belajarlah untuk jujur sahabat.
Didiklah untuk ikhlas.
Dengan manusia kita mungkin boleh hipokrit, tetapi tidak dengan Allah. Ingat, Allah is watching!

**Muhasabah diri

.270113.

Tidak ada komentar: