29 Oktober 2013

Cerita Jogokariyan part#1

Tulisan terakhir deh.. Sebelum pergi ke alam mimpi dan menuliskan sesuatu yang berbeda disana. Sebelum besok-besok tak akan tertuliskan lagi :p *sok sibuk bener*

Yak, ini tentang Jogokariyan..
Tentang apapun yang ada disana, kisah 10 hari mulia yang nggak bakal terlupakan disana, dan apapun tentangnya.
*akhirnya jadi juga nulis tentang ini, udah berbulan-bulan euy!

Oke, lagi mood buat cerita sekarang dan sepertinya ini ceritanya bakal ber-episode episode. Bakal ada part #1, #2, dsb.
Kenapa? Karena banyak rangkaian cerita disana. Mungkin satu hari disana ada berlembar-lembar cerita yang bakal tertuliskan.
Serasa WAH banget ya di Jogokariyan.. Emang iya! Disana banyak belajar dari orang-orang hebat. Dan saya bersyukur karena Allah pertemukan dengan mereka.

Jogokariyan itu ada di Jogja, tepatnya di Bantul. Dan yang sekarang saya ceritakan ini, lebih khusus di masjid Jogokariyan-nya.
Cerita ini ada di bulan mulia, hari mulia, yaitu saat i'tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1434H.
Saat itu saya lagi bingung-bingungnya mau i'tikaf dimana, pengen ke masjid ini, tapi tak ada temannya. Niatnya sekalian mau silaturahim dengan seorang teman di Jogja, tapi ternyata dia H-7 Idul Fitri sudah pulang ke Solo. Mau ngajakin temen yang di Semarang, lagi pada musim-musimnya KP (Kerja Praktek).

Tapi tepat saat saya berpikir mau menghabiskan ramadhan ini kemana, tiba-tiba ada sms dari Tyas, "Vi, i'tikaf dimana? Jogokariyan yuuk.."
Lah, setengah nggak percaya saya baca lagi isi smsnya. Bukannya masih KP, batin saya. Tapi di sisi lain saya kegirangan. Bener-bener pucuk dicinta ulam pun tiba :D
Singkat cerita, akhirnya beberapa hari kemudian setelah mendapat izin dari orang rumah, kami pun mendaftar menjadi peserta i'tikaf disana.
----------

Dari sinilah cerita demi cerita yang maha dahsyat itupun dimulai :D
Kami berdua yang nggak tau arah kesana, hari itu pun berangkat. Hanya bermodal niat 'nanya orang aja nanti, gampang lah' *kebiasaan saya banget* dan akhirnya memang bener sampai sana dengan lancar tanpa ada kesasar sama sekali. Subhanallah, Allah sangat memuluskan jalan kami ke tempat yang asing lagi mulia ini.
Naik bis, angkutan umum, lalu becak, sampailah kami berdua di masjid Jogokariyan.




Pertama kali masuk, auranya udah kena. Adem, nyaman, damai banget lah intinya.
Dan kami disana peserta i'tikaf kedua yang datang. *rajin banget keliatannya, padahal gara-gara lancarnya perjalanan, yang sebelumnya dalam bayangan kami sangat ribet banget nyampe sananya*
Alhamdulillah..

10 hari terakhir ramadhan di masjid Jogokariyan, menambah dahsyatnya bulan Ramadhan 1434H lalu.
Penuh syukur saya ucapkan karena bertemu dengan saudara-saudari terhebat, dapet link silaturahim yang lebih luas sampai Makasar :D, dapet ilmu banyak, dapet cerita kehidupan yang bisa dijadikan hikmah, serasa dapet kakak, adik, ibu, simbah baru disana :), dan semua-muanya lah. Yang pasti dapet inspirasi tersendiri tentang masjid dan variasi masyarakat disana.


Ba'da subuh di lantai 3 masjid Jogokariyan

Ba'da buka bersama bareng bocil2 ^^

malam terakhir di Jogokariyan :)


Dan sepertinya Jogokariyan part#1 sampai disini dulu, insyaAllah dilanjut lagi nanti. Saking banyaknya cerita yang terpendam begitu lama, nanti bakal ada banyak episode disini :)

*tetiba terpikir buat tulisan ini, ba'da ngobrol lewat telepon dengan saudari di Bandung sana, mbak Ica-Ustica Haedy Riastuti ^^

Kangen sama semua saudara yang Allah pertemukan di Jogokariyan.. yang melengkapi cerita Ramadhan terindah saya.. Uhibbukum fillah.. Semoga Allah pertemukan lagi kita di saat yang terbaik. Jikapun tidak, semoga slalu Allah kaitkan hati-hati kita karena iman yang masih tertancap dalam hati. Semoga Allah kirimkan rindu lewat doa dan tulisan sederhana ini.. :D

-Ovi Annisa
di bumi Semarang ^^-

Tidak ada komentar: