16 November 2015

Semoga Allah Meridhoimu, Mujahid Kecil...

Ada satu cerita yang semoga bisa menginspirasi pembaca semuanya :)
Cerita ini didapatkan dari salah satu akun FB.. Mari disimak dan dapatkan hikmah berharganya ^^

Semoga Allah Meridhoimu, Basaam...
Mobil KAF Depok 1,2.. dan seterusnya memasuki lokasi takziah, di sana sudah berjejer rapi beberapa mobil pelayat. Alhamdulillah pukul 09.45 kami sudah sampai lokasi rumah duka, setidaknya kami memiliki beberapa belas menit untuk melihat Bassam sebelum ia dikebumikan.
"Ayo baris yang rapi nak, jangan bergurau jaga adab kalian!", teriak seorang ustad menertibkan para santri.
Setibanya kami di rumah Bassam, kami disambut oleh sang ayah, satu persatu para santri bersalaman, sesekali sang ayah nampak haru dan menyeka air matanya, "maafin Bassam ya nak" kata sang ayah
Tiba giliranku bersalaman dengan beliau, "Allah selamatkan Bassam dari pekatnya dunia ini bang, semoga Allah ridho dan berikan antum keikhlasan" kataku, sambil kupeluk beliau, tak ada jawaban, hanya senyum dan air mata yang meleleh,kami sudah saling mengenal lama sejak aku tinggal di Az Zikra.
Gemuruh tangisan yang mengharu, menyesaki rumah duka itu, siapa yang tak sedih? Siapa yang tak iba? Anak 10th itu Allah berikan penyakit Suspect Leukimia (kangker darah),tapi lihatlah keluarga tangguh ini, kekuatan iman telah menjadikan mereka kokoh, tak ada ratapan tak ada tangis yang histeris hanya sebuah senyuman dan linangan air mata serta secercah keyakinan bahwa mujahid kecilnya kelak akan menyambut mereka di pintu syurga.
Aku berjalan melewati dr Dea bibi ananda Bassam, tak kuasa ia membendung tangisnya, sembari menceritakan bagaimana kronologi Bassam yang drop dan segera membutuhkan tranfusi darah, cerita itu tercekat.. air matanya menderai "Bassam bercita - cita membebaskan saudaranya di Gaza, ia ingin syahid di sana..dan semalam ia tersenyum hingga nafas terakhirnya", ungkap sang bibi, sembari menyeka air matanya
Allahu Akbar... lagi2 mereka mengajariku tentang kehidupan,tentang hakikat syurga
"Insyaallah Bassam akan menjadi tabungan mahal bagi keluarganya", kataku sambil memohon diri untuk melihat janazah
Para pelayat yang membludak jumlahnya memaksa kami tak bisa berlama-lama melihat jenazah Bassam, sekilas saja aku memandang wajah yang suci itu Masya Allah alangkah indahnya kepergianmu, Nak, masih terbayang hari kemarin saat aku membesuknya, Bassam masih tertidur sementara lantunan murattal Al Quran tak pernah henti dari kamar tidurnya, kesehariannya yang tak lepas dari Al Quran, bahkan si kecil Bassam tak pernah jenuh, berkeluh kesah menempuh perjalanan 35 km untuk menyetorkan hafalan Quranya.
Para santri berkumpul untuk kudapan didampingi para ustad yang lain, sementara aku menghampiri beberapa pelayat keluarga besar masjid Az Zikra.
"ahlan wa sahlan", kataku sambil berpelukan dengan ust Anen, muadzin masjid Az Zikra.
Setelah berbincang sejenak, karena kami lama tak bersua, beliau bercerita tentang keseharian Bassam ketika mengaji sore di rumahnya, barulah aku tau ternyata ust Anen guru ngajinya jika di rumah.
"Pernah,kan waktu itu ane kisahin tentang penghuni neraka di surah At Taghobun, eh tiba - tiba Bassamnya nangis, ane kan bingung tuh, lha temen - temen yang lain malah pada ngledek," idiih masak udah gede nangis", ane tanya si Bassam, kenapa nangis? dia jawab "aku takut bangeet masuk neraka ustaad!,aku ngga mau kaya orang kafir", Bassam nangis sampe sesenggukan, dan akhirnya semua pada nangis". Kisah ust Anen, tentang Bassam
Ya Rabb...hari ini Kau berikan pelajaran mahal,tentang kesucian jiwa, tentang cinta yang sesungguhnya.
Bassam... tersenyumlah semoga Allah meridhoimu....


-------
BCB,28 Muharram 1437 H
ditengah derasnya hujan

squint emotikon

-Dialog Iman-
Goresan Hikmah:
Allah SWT mencintai hamba-hambaNya dengan berbagai jalan.
Selalu ada tangis atas kelahiran dan kematian seseorang, namun bagi orang beriman kedua tangisan itu adalah bentuk rasa syukur dan penyerahan diri, ridho akan segala ketetapanNya...

Tidak ada komentar: