10 Februari 2017

Taujih Qur'ani 13

TAUJIH ::: QUR'ANI
0013/TQ-UA/BK DKI
==============
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
"Mengapa Allah sebutkan فمن تبع di surat Al Baqoroh.
Sedangkan فمن اتبع di surat Thahaa?"

Oleh:
Ustadz Abdul Aziz Abdur Ra'uf, Lc
حفظه الله تعالى
----------------------
Dalam surat Al Baqoroh Allah ﷻ menyebutkan :
ﺃﻋﻮﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ
ﻗُﻠْﻨَﺎ ٱﻫْﺒِﻄُﻮا۟ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ۖ ﻓَﺈِﻣَّﺎ ﻳَﺄْﺗِﻴَﻨَّﻜُﻢ ﻣِّﻨِّﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻓَﻤَﻦ ﺗَﺒِﻊَ ﻫُﺪَاﻯَ ﻓَﻼَ ﺧَﻮْﻑٌ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻭَﻻَ ﻫُﻢْ ﻳَﺤْﺰَﻧُﻮﻥ
"Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
(QS. Al Baqarah : 38)
Sedangkan dalam konteks yang sama Allah ﷻ sebutkan :
ﻗَﺎﻝَ ٱﻫْﺒِﻄَﺎ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺟَﻤِﻴﻌًۢﺎ ۖ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ ﻟِﺒَﻌْﺾٍ ﻋَﺪُﻭٌّ ۖ ﻓَﺈِﻣَّﺎ ﻳَﺄْﺗِﻴَﻨَّﻜُﻢ ﻣِّﻨِّﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻓَﻤَﻦِ ٱﺗَّﺒَﻊَ ﻫُﺪَاﻯَ ﻓَﻼَ ﻳَﻀِﻞُّ ﻭَﻻَ ﻳَﺸْﻘَﻰ
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka."
(QS. Thaha : 123).
Dua ayat di atas sama-sama sebagai penutup dalam menjelaskan kisah Nabi Adam 'alaihissalam.
Namun jika kita perhatikan dengan seksama, makna di balik penyebutan dua ungkapan yang mirip (فمن نبع dan فمن اتبع) mengndung makna yang berbeda pada 2 ayat di atas, insyaAllah dapat dijelaskan sebagai berikut* :
Pertama :
Membaca فمن تبع lebih ringan dari pada فمن اتبع. Artinya sama-sama mengikuti. Namun memiliki pesan makna yang berbeda.
Kedua :
Ketika petunjuk yang harus diikuti berupa Aqidah yang lurus, maka digunakan فمن تبع karena lebih mudah mengikutinya.
Ketiga :
Hal ini dikuatkan dengan ayat berikutnya :
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah :39)
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa mereka yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah ta'ala akan masuk neraka dan kekal di dalamnya.
Keempat :
Ketika yang harus diikuti adalah Syari'at WahyuNya, yang harus ditegakkan dalam kehidupan nyata.
Hal ini akan membutuhkan perjuangan yang lebih berat, karena itu digunakan istilah فمن اتبع
Kelima :
Hal ini diperkuat dengan ayat yang ke 124, 125, 126 dan 127 (masih di surat yang sama yakni Surat Thaha), yaitu ancaman bagi manusia yang meninggalkan (tidak menggunakan) Wahyu Allah ﷻ ; Al Qur'anul Kariim sebagai Syari'at (sumber hukum) didalam menjalani seluruh aspek kehidupannya :
Ayat : 124
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Ayat : 125
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا
Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"

Ayat : 126
قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ
Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".

Ayat : 127
وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ ۚ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَىٰ
"Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal."

Keenam :
Di dalam surat Al Baqoroh ancaman Allah ﷻ atas ketidak tundukan manusia kepada Syari'at-Nya sifatnya tergambar sangat global.
Akan tetapi jika kita perhatikan di dalam surat Thahaa, Allah ﷻ menjelaskannya secara detail.
Bahkan Allah ta'ala gambarkan pula bagaimana azab bagi para pembangkang itu, yakni sebelum masuk neraka saja mereka sudah disiksa terlebih dahulu.

نعوذ بالله من ذلك
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب


Published by :
______________________
BK DKI
==============
Jakarta,17 Nov 2016

Tidak ada komentar: