Malam ini aku tak bisa tidur, kalian tau aku insomnia sendirian maam ini di wisma! #kasian banget ya. Gara-garanya dapet sms beruntun dari sore tadi, dan sampai pada roller coster nya (haha lebay)
pas udah jam 9 an malem. Pemira. Ya, 1 kata itu yang buat orang-orang
semaleman ga tidur. Prosesnya, perhitungannya, hasilnya. Beuh, bikin
panas ati.hehe. Udah niat buat tidur, eh, tiba-tiba ada sms masuk lagi.
Kalian tau Pemira? Ya, Pemilihan Raya, dan disini posisinya adalah
pemilihan CaPres CawaPres BEM baik FT maupun Undip.
Hmm… dan takutnya klo udah gini nih beneran ga bisa tidur, udah lebih
dari jam 12 malem masalahnya, tapi klo ga tidur, tanggung akibatnya klo
tiba-tiba drop lagi. Hehe. Akhirnya ati yang lagi panas akibat dibuat
penasaran, diademin dlu lah sama surat cintanya Allah. Satu surat, 2
surat, dan aku akhirnya terpaku pada terjemahannya. Takjub bercampur
haru, aku baca berkali-kali ayat itu. Dan tiba-tiba air mata itu menetes
tanpa kuperintah, teringat perjuangan Nabi-Rasul dahulu, teringat akan
janji Allah yang pasti, dan yang paling membuat ingin menumpahkan semua
sama Allah adalah betapa penting kedekatan kita (hamba Allah) kepada
Dzat Allah.
Rasanya hati yang tadinya panas akibat penasaran, deg-degan, ketar-ketir (lebay banget ya kayaknya. Tapi bener sumpah ga boong hehe),
saat itu juga bagaikan ada air terjun di hadapanku, angin sejuk yang
menyelimuti, beserta cahaya-cahaya Allah yang berpendar disekelilingku. Allahu Akbar! Begitu hebat kata-kata Allah dalam surat-Nya ini, mungkin jika aku boleh cerita, di dalam hatiku lagi berpikir
“beginikah
dahulu Allah memberi ketenangan beserta hidayah pada Umar bin Khattab
ketika membaca surat Thaha di rumah adiknya? Beginikah Allah selipkan
rasa takut dan harap kepada Rasulullah saat perang Badar? Dan inikah
yang membuat hati Abu Bakar yang selembut sutra itu menangis
tersedu-sedu ketika membaca ayat-ayat Allah? Ya Allah… begitu hinanya
diri ini jika dibandingkan dengan Nabi, Rasul, Khalifah, beserta para
sahabat. Baru sekarang bisa memaknai ayat-ayatMu lebih mendalam. Allah…
Ya Allah… aku malu, betapa ruhiy ini tak sesempurna itu.”
Kembali berkaca, aku sungguh takut, aku takut jika Allah tak percaya
lagi pada kondisi sekarang ini, aku takut jika akhirnya Allah memberikan
pukulan berat itu, tapi aku berharap Allah memberikan pelajaran dibalik
semua ini sehingga ada secercah harapan untuk melangkah jauh ke depan.
Dan saat itu pula aku teringat akan perkataan seorang teman tentang
Q.S. Ar-Ruum, segera kubuka, kubaca, kupahami artinya. MasyaAllah…
semakin deras air itu mengalir, semakin kencang isakan itu terdengar
dalam keheningan malam.
Sekali lagi mendapat sms… sms tentang kuasanya Allah… ya Allah…
hamba-Mu yang lemah ini hanya bisa tawakkal dan berharap pada-Mu… Apapun
keputusan yang Engkau rencanakan, itulah yang terbaik, karena Engkau
yang ridho, dan Engkau yang memilih siapa yang Engkau percaya untuk
memegang amanah ini.
26. Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau
berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut
kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
27. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan
siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan
Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup[191]. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” (Q.S. Ali Imron)
Ya Rabb… kembali kulantunkan rabithah itu di sepertiga malam ini,
karena dari ikatan hati inilah semua bermula dan dengan ini pula
mempersatukan segalanya.
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu dalam dakwah padaMu, telah berpadu dalam membela syari’atMu…
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya… Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya… Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu
yang tiada pernah pudar… Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan
keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu… Nyalakanlah hati
kami dengan berma’rifat padaMu… Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu…
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong…
Ya Allah… Aamiiin… Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada
junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan
limpahkanlah kepada mereka keselamatan…
teruntuk saudaraku
"Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata" Q.S. 48:1
"karena pertolongan Allah, Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Perkasa, Maha Penyayang" Q.S. 30:5
"& milik Allah bala tentara langit & bumi" Q.S. 48:7
"(itulah) janji Allah, Allah tidak menyalahi janji-Nya, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" Q.S. 30:8
lalu kembali berkaca pada Q.S. Ali-Imron: 26-27
ya, ini baru awalan. Barakallah siapapun yang telah terpilih menjalankan amanah Allah :) tetap istiqomah, perkuat ruhiyah, karena wajah bercahaya itu hanya ada pada orang-orang yang dekat dengan Pencipta-Nya. Q.S. An-Nur: 34-35
darisinilah aku belajar kembali memaknai Khouf (takut), Roja’
(harap) serta sabar itu… Ya Allah, terima kasih, atas semua teguran-Mu…
*jika harus diceritakan semuanya, harinya keburu pagi…hehe
141212.0220
Tidak ada komentar:
Posting Komentar