Di sela-sela aktivitas kita, terkadang ada yang membuat jenuh, putus asa, bahkan futur..
Astaghfirullah..
Seharusnya semua itu harus dijaga dengan sebaik-baiknya..
Niatnya yang perlu untuk diluruskan kembali..
Seperti nasehat Alm. Syaikhut Tarbiyah, Ust. Rahmat Abdullah, tentang dakwah…
***
Memang seperti itu dakwah..
Dakwah adalah cinta
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu..
Sampai pikiranmu
Sampai perhatianmu
Berjalan, duduk, dan tidurmu..
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu.
Dakwah..
Menyedot saripati energimu
Sampai tulang belulangmu
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh
rentamu
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret.. Tubuh yang hancur lebur
dipaksa berlari..
Seperti itu pula kejadiannya pada
rambut Rasulullah..
Beliau memang akan tua juga
Tapi kepalanya beruban
karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah..
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz..
Dia memimpin hanya
sebentar
Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung..
Tidak ada lagi orang
miskin yang bisa diberi sedekah..
Tubuh mulia itu terkoyak-koyak..
Sulit
membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja..
Tubuh yang segar bugar
itu sampai rontok..
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian
meninggal..
Toh memang itu yang diharapkannya, mati sebagai jiwa yang
tenang..
Dan di etalase akhirat kelak,
mungkin tubuh
Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik
Kepalanya sampai botak
Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana..
Kurang
heroik?
Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris
sepanjang sejarah..
luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang
sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat..
Dakwah bukannya tidak melelahkan..
Bukannya tidak membosankan..
Dakwah
bukannya tidak menyakitkan..
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya
sepi dari godaan kefuturan..
Tidak…
Justru kelelahan,,
Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya,,
Setiap
hari...
Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan
yang jauh lebih “tragis”.
Justru karena rasa sakit
itu selalu mereka rasakan, selalu menemani…
justru karena rasa sakit itu
selalu mengintai ke mana pun mereka pergi, akhirnya menjadi adaptasi...
Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah
satunya harus mengalah...
Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah
untuk mencekik iman...
Lalu terus berkobar dalam dada...
Begitu pula rasa sakit..
Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan
jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar.
Saat
Rasulullah wafat, ia histeris.
Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi
mengamuk.
Bukannya tidak cinta pada abu Bakar,,
Tapi saking seringnya
“ditinggalkan”, hal itu sudah menjadi kewajaran.
Dan menjadi semacam
tonik bagi iman..
Karena itu kamu tahu.
Pejuang yg
heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore..
Yg takjub
pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu..
Karena mereka jarang
disakiti di jalan Allah..
Karena tidak setiap saat mereka memproduksi
karya-karya besar..
Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal
itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar..
Dan mereka
justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah,
berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang…"
“Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya
dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak
kita untuk terus berlari…"
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu..
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu..
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu..
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu..
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu..”
(alm. Ust Rahmat Abdullah)
Kalau iman dan syetan terus bertempur
Pada akhirnya salah satunya
harus mengalah..
In memoriam Ust. Rahmat Abdullah La’allanaa fii
barokatillah….
Ya Alloh, karuniakanlah kami panasnya iman yang mampu
membakar ruh HAMASAH untuk terus bermujahadah dengan penuh
kesabaran..
Aamiiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar