14 Juni 2011

Apakah kita Tahu??/


Allah ciptakan kita ke dunia bukanlah tanpa tujuan.
Allah memberi amanah kepada kita tuk jadi khalifah tidaklah tanpa pedoman.
Allah menuntun kita untuk melaksanakan ibadah bukan pula tanpa sebuah makna.
Apakah kita tahu apa yang Allah inginkan?
Pasti hidup manusia akan sejahtera tak kurang suatu apa jika mereka memang telah mengerti apa itu keinginan Allah.
Tapi pada kenyataannya?? Tak sedikit orang yang memeluk Islam hanya karena ia tak punya pilihan lain,
Ada yang masuk Islam karena memang itu agama keturunan dari nenek moyangnya,
Ada yang masuk Islam karena ingin mendapat imbalan..
Ya, jika diruntut masih banyak alasan seseorang masuk Islam.
Tapi kenapa tak ada yang memiliki alasan yang berarti? Itu dia permasalahan aqidah ummat Islam sekarang ini. Mereka berbondong-bondong masuk Islam, tapi tanpa tujuan. Mereka mengaku Islam, tapi tak pernah mengindahkan perintah dan larangan Allah. Dan terlebih lagi, mereka masuk Islam, tapi tak pernah mau tahu apa ajarannya.
Masya Allah.. beginikah ummat jaman sekarang? Hanya menjadikan Islam sebagai topeng?
Hm..sangat disayangkan. Padahal umat Yahudi Nashrani saja sangat mempercayai sebuah hadits Islam. Tapi kenapa kita, Umat Islam sendiri malah tak pernah memperhatikannya? Boro-boro memperhatikan, tahu “hadits” itu apa saja nggak ngerti..
Apa yang akan Rasulullah katakan jika beliau melihat semua ini? Maka benar firman Allah di Surah Al-Waqi’ah.. “ dan orang-orang yang paling dahulu beriman merekalah yang paling dahulu (masuk syurga). Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah). Berada dalam syurga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang terdahulu. Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. (10-14)”
Maksud dari segolongan orang terdahulu adalah umat sebelum Nabi Muhammad. Sedangkan segolongan kecil itu adalah umat Nabi Muhammad.
Lalu apa yang akan kita katakan kali ini? Yang paling banyak masuk syurga adalah mereka umat sebelum Nabi Muhammad. Lalu kita? Itu menandakan bahwa yang akan masuk syurga dari umat Rasulullah SAS., hanya seper-sekian gelintir orang. Yang mereka pasti adalah yang dekat dengan Allah. Para sahabat, tabi’in-tabi’ut tabi’in, dan para da’i/da’iah yang tak lelah menyebarluaskan ilmu Allah kepada umat manusia.
Disini hanya tempat untuk merenungi betapa kita mengenal Allah. Seberapa dekat sebenarnya kita dengan-Nya. Sejauh manakah kita telah meninggalkan-Nya. Seberapa banyak amalan yang telah kita lakukan. Bagaimana ibadah kita? Khusyu’ kah? Atau malah pikiran kita melayang kesana kemari saat beribadah kepada-Nya?
Astaghfirullah.. betapa banyak dosa yang telah kita perbuat.
Kapan terakhir kita shalat malam?
Bagaimana kabar shalat kita, berjama’ah atau munfarid?
Kapan terakhir kita membaca Al-Qur’an?
Apakah ayat Allah itu hanya kita baca, lalu tak mempelajari maknanya?
Apakah hanya di hafal, namun tak ada aplikasinya di rutinitas sehari-hari?
Kapan kita terakhir shalat dhuha dengan khusyuk? Pasti banyak dari kita yang karena terlalu sibuk, shalat dhuha hanya berapa menit, atau malah lupa melaksanakannya?
Padahal jika direnungi, do’a shalat dhuha sangatlah dalam maknanya.
Lalu jika ditanya, kapan kita terakhir bersedekah? Lalu ditanya lagi apakah niat kita ikhlas atau tidak? Masya Allah.. Allah Maha Tahu Segalanya, baik itu di dalam hati kita..
Kenapa kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya diinginkan Allah? Karena kita yang tak pernah mau tahu apa sebenarnya  keinginan Allah.
Jika kita mau menelisik, semua itu ada di dalam ayat Al-Qur’an. Apa yang kita tanyakan ada di dalam sana. Apa yang kita risaukan pasti ada jawabannya disana. Lalu kenapa kita bingung-bingung saat akan bertanya tentang sesuatu? Padahal Allah selalu siap sedia mendengarkan curahan hati kita. Kapan saja, terutama saat sepertiga malam terakhir, Allah turun ke langit dunia.
Di saat itu, kita bercerita, lalu kita menangis di setiap sujud kita pada-Nya, lalu membaca ayat-ayat-Nya, dan yang pasti renungilah ayat-ayat-Nya. Rasulullah yang telah terbebas dari seluruh dosa saja sampai tak mau rela meninggalkan waktu mustajab tersebut. Beliau slalu menyisihkan malam-malam terakhirnya untuk menghadap-Nya, bercerita tentang pelik kehidupan yang sedang dialaminya, dan tak lepas tangisan dari setiap do’anya.
Nah kita? Masih terlelap dalam mimpi-mimpi tidur mungkin ya..
Hm……… Lalu apa sebenarnya sebutan yang tepat bagi diri kita??
Mulai sekarang, jadikan diri kita bermanfaat. Bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Beribadah kepada Allah adalah kebutuhan kita, bukan sekadar kewajiban. Allah tak akan merugi jika kita tak melaksanakan kewajiban. Allah juga tak akan bertambah derajat jika kita melakasanakan perintah-Nya. Tapi kita-lah yang akan merugi jika kita meninggalkan perintahnya dan mendekati larangan-Nya.
Sungguh kita hamba yang hina jika menyia-nyiakan perintah Allah.. Tapi sungguh, kita adalah hamba yang mulia jika kita berhasil dekat dengan Allah. Allah telah siapkan syurga bagi mereka-mereka yang berusaha mendekat pada-Nya……

Mari,, Fastabiqul Khoirot!!! *_*


Sedikit share tentang sesuatu yang biasa kita hadapi....
Semoga bermanfaat....
Hamasah!! Semangat menyambut bulan Ramadhan nan suci....
Tinggal 1,5 bulan lagi kawan!!!
Persiapkan dengan sematang-matangnya....
OKOK!!

Tidak ada komentar: