LQ, 24-09-12
Penyakit dalam berdakwah itu ada 2 macam, diantaranya :
- Berkaitan dengan maknawiyah
Ruh, maknawi adalah kekuatan
dalam berdakwah dan tanda seseorang memiliki karakter yang kuat.
“sesungguhnya sukses kehidupan
itu tidak ditentukan oleh kebahagiaan, tapi ketika seseorang itu punya jiwa
yang bersih. Semakin bertambah usia seharusnya semakin bersih hatinya ^_^”
Dalam berdakwah, amanah bukanlah
seseuatu yang melelahkan, tapi amanah akan menambah kedekatan dan kecintaan
kepada Allah SWT.
Amanah ≠ lelah
= bertambah dekat & cinta pada Allah
Misal: para sahabat yang berfastabiqul khoirot dalam peperangan.
a. Munculnya
dakwah karena reaktif. Orang-orang yang menunggu masalah, bukan orang-orang
yang munafik/berpikir jauh ke depan, cenderung cuek.
b. Muncul
karena figuritas (al-hujaiyyah)
Dakwah = pemberian
≠
permintaan
c. Dakwah
yang merasa kelompoknya paling baik, saling menjauhkan kecuali masalah aqidah.
Misal: penghinaan terhadap Rasul, cepat menyalahkan pendapat orang
- Berkaitan dengan ‘Amaliyah
a. Dakwah
yang parsial bukan syumul, terkadang salah prioritas.
“pahala yang terbaik itu di
tatanan teknis” à
maksudnya bukan konseptor tidak diperlukan, tapi seharusnya jika berdakwah itu
bukan hanya berkonsep ria, tapi juga
turun tangan dalam tataran teknis, bukan hanya orang yang OmDo (omong doang). Bukan parsial, tapi syumul!
Dakwah tak mengenal kata ganda,
bukan setengah-setengah, tapi TOTALITAS!
b. Taklid
tanpa adanya pemahaman.
--> Berdakwah haruslah berdasarkan pemahaman yang
ada, bukan hanya taklid (ikut-ikutan). Kritis bukan debat. Paham bukan taklid.
c. Dakwah
yang tidak ada tujuan & sasaran, tanpa adanya perencanaan & evaluasi.
d. Attaqiyah
/ tambah sulam syari’at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar